SOLOPOS.COM - Salah satu wilayah di Desa Jabung, Kecamatan Plupuh, Sragen. (google map)

Solopos.com, SRAGEN — Mulai tahun ini, Pemkab Sragen akan memulai program baru dalam pengentasan kemiskinan. Program tersebut yakni tuntas kemiskinan satu desa per tahun.

Desa pertama yang akan jadi sasaran program ini adalah Desa Jabung di Kecamatan Plupuh. “Dengan strategi ini maka angka kemiskinan bisa turun signifikan. Kami sudah menentukan satu desa untuk diidentifikasi, yakni Desa Jabung, Plupuh, yang memiliki 600 keluarga miskin,” ujar Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Selasa (22/3/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ia mengaku Pemkab sudah melakukan personifikasi satu per satu warga miskin di Jabung dan dipetakan kebutuhannya. “Mereka butuh bantuan modal atau pelatihan atau santunan bagi keluarga miskin absolut. Targetnya 2023 Jabung keluar dari zona kemiskinan,” ujarnya.

Baca Juga: 1 Desa 1 Tahun, Strategi Bupati Yuni Tekan Kemiskinan di Sragen

Sebelumnya, ada 25 desa di lima kecamatan di Kabupaten Sragen menjadi sasaran pilot project penanganan kemiskinan ekstrem oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Puluhan desa tersebut masuk zona merah kemiskinan versi TNP2K. Sementara Pemprov Jateng menyebut ada 51 desa di Bumi Sukowati yang masuk zona merah kemiskinan.

Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Sragen Dwi Cahyani, pada akhir Desember 2021 lalu menyebut 25 desa itu berada di Kalijambe, Tanon, Plupuh, Gemolong, dan Sumberlawang. Selama tiga tahun ke depan angka kemiskinan di 25 desa itu harus nol persen di 2024.

Sementara tingginya angka kemiskinan di Sragen yang mencapai 13,83% pada 2021 membuat Bupati Yuni mengambil kebijakan membuat pilot project tuntas kemiskinan satu desa per tahun.

Baca Juga: Angka Kemiskinan di Sragen Naik, Ketimpangan Semakin Melebar

Kebijakan tersebut disampaikan Bupati dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Pendapa Sumonegaran Rumdin Bupati Sragen, Selasa. Yuni, sapaan akrabnya, menargetkan angka kemiskinan turun dari 13,83% menjadi 12% pada 2023.

“Angka kemiskinan Sragen itu masih lebih tinggi dibanding angka kemiskinan rata-rata di Jawa Tengah. Untuk mencapai itu kami akan menentukan pilot project satu desa untuk dientaskan bersama-sama. Kalau anggaran dibagikan ke kantong-kantong kemiskinan di 20 kecamatan itu tidak efektif. Lebih baik satu desa dituntaskan pengentasan kemiskinannya secara bergotong-royong mulai 2022 ini,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya