Soloraya
Rabu, 23 Maret 2022 - 20:51 WIB

Sasaran Perdana, Desa Jabung Sragen Ditarget Nihil Warga Miskin di 2023

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu wilayah di Desa Jabung, Kecamatan Plupuh, Sragen. (google map)

Solopos.com, SRAGEN — Mulai tahun ini, Pemkab Sragen akan memulai program baru dalam pengentasan kemiskinan. Program tersebut yakni tuntas kemiskinan satu desa per tahun.

Desa pertama yang akan jadi sasaran program ini adalah Desa Jabung di Kecamatan Plupuh. “Dengan strategi ini maka angka kemiskinan bisa turun signifikan. Kami sudah menentukan satu desa untuk diidentifikasi, yakni Desa Jabung, Plupuh, yang memiliki 600 keluarga miskin,” ujar Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Selasa (22/3/2022).

Advertisement

Ia mengaku Pemkab sudah melakukan personifikasi satu per satu warga miskin di Jabung dan dipetakan kebutuhannya. “Mereka butuh bantuan modal atau pelatihan atau santunan bagi keluarga miskin absolut. Targetnya 2023 Jabung keluar dari zona kemiskinan,” ujarnya.

Baca Juga: 1 Desa 1 Tahun, Strategi Bupati Yuni Tekan Kemiskinan di Sragen

Sebelumnya, ada 25 desa di lima kecamatan di Kabupaten Sragen menjadi sasaran pilot project penanganan kemiskinan ekstrem oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Puluhan desa tersebut masuk zona merah kemiskinan versi TNP2K. Sementara Pemprov Jateng menyebut ada 51 desa di Bumi Sukowati yang masuk zona merah kemiskinan.

Advertisement

Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Sragen Dwi Cahyani, pada akhir Desember 2021 lalu menyebut 25 desa itu berada di Kalijambe, Tanon, Plupuh, Gemolong, dan Sumberlawang. Selama tiga tahun ke depan angka kemiskinan di 25 desa itu harus nol persen di 2024.

Sementara tingginya angka kemiskinan di Sragen yang mencapai 13,83% pada 2021 membuat Bupati Yuni mengambil kebijakan membuat pilot project tuntas kemiskinan satu desa per tahun.

Baca Juga: Angka Kemiskinan di Sragen Naik, Ketimpangan Semakin Melebar

Advertisement

Kebijakan tersebut disampaikan Bupati dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Pendapa Sumonegaran Rumdin Bupati Sragen, Selasa. Yuni, sapaan akrabnya, menargetkan angka kemiskinan turun dari 13,83% menjadi 12% pada 2023.

“Angka kemiskinan Sragen itu masih lebih tinggi dibanding angka kemiskinan rata-rata di Jawa Tengah. Untuk mencapai itu kami akan menentukan pilot project satu desa untuk dientaskan bersama-sama. Kalau anggaran dibagikan ke kantong-kantong kemiskinan di 20 kecamatan itu tidak efektif. Lebih baik satu desa dituntaskan pengentasan kemiskinannya secara bergotong-royong mulai 2022 ini,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif