Soloraya
Minggu, 11 Juni 2023 - 10:45 WIB

Satgassusgah Bareskrim Temukan Masalah di Distribusi Pupuk Subsidi Karanganyar

Indah Septiyaning Wardani  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penerimaan Satgassusgah TPK Bareskrim Polri di rumdin Bupati setempat pada Selasa (6/6/2023). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Tim Satuan Tugas Khusus Pencegahan Tindak Pidana Korupsi (Satgassusgah TPK) Bareskrim Mabes Polri menemukan sejumlah persoalan dalam penyaluran pupuk bersubsidi di Karanganyar.

Selain itu juga menemukan bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) yang rusak. Temuan ini diperoleh dari hasil pemantauan Tim Satgassusgah TPK Bareskrim Polri di Karanganyar.

Advertisement

Anggota Satgassusgah TPK, Herbert Nababan, mengatakan selama tiga hari, yakni 6-9 Juni didampingi Polres Karanganyar melaksanakan tugas pemantauan distribusi pupuk subsidi dan bantuan alat dan mesin pertanian di Kabupaten Karanganyar.

Tujuannya agar distribusi pupuk subsidi dan bantuan alat serta mesin pertanian yang merupakan program Pemerintah tepat sasaran. Tak hanya itu, bantuan diharapkan digunakan secara optimal dan tidak diselewengkan sehingga menyebabkan terjadinya kerugian keuangan negara.

Advertisement

Tujuannya agar distribusi pupuk subsidi dan bantuan alat serta mesin pertanian yang merupakan program Pemerintah tepat sasaran. Tak hanya itu, bantuan diharapkan digunakan secara optimal dan tidak diselewengkan sehingga menyebabkan terjadinya kerugian keuangan negara.

Tim juga melakukan kegiatan pengambilan sampel pupuk subsidi untuk diuji di laboratorium. Ini untuk memastikan apakah sesuai standar atau tidak.

Dalam pemantauan ini tim dipimpin oleh Hotman Tambunan bersama Yulia Anastasia Fuada, Yudi Purnomo, Waldy Gagantika, Wahyu. Tim tersebut bekerjasama dengan tim dari Kementerian Pertanian yang dipimpin oleh Yanti Ermawati selaku Koordinator Pupuk Bersubsidi.

Advertisement

Terkait alat dan mesin pertanian, lanjut dia, terdapat beberapa Alsintan prapanen dan pascapanen yang diperoleh pada 2020 ke bawah sudah rusak. Alat tersebut juga tidak bisa dipakai lagi serta teronggok di gudang.

Temuan lain, ada Alsintan penerimaan tahun 2020 ke bawah, belum dilengkapi dengan data administrasi sehingga tidak jelas kepemilikannya. Selain itu ada Alsintan penerimaan Desember 2022 yang sampai saat ini tidak bisa dipakai karena spesifikasinya tidak cocok dengan kondisi setempat. Atas temuan itu, Satgassusgah memberikan sejumlah catatan dan saran.

“Untuk masalah kartu tani, Pemkab Karanganyar agar berkoordinasi dengan BRI untuk pembagian kartu tani sehingga jangan sampai menyulitkan petani,” kata dia.

Advertisement

Satgassusgah juga meminta Pemkab Kabupaten Karanganyar selalu melakukan perbaikan data petani penerima pupuk bersubsidi. Pada persoalan Alsintan, Satgassusgah meminta alat yang sudah mencapai umur ekonomisnya, rusak berat, dan tidak memungkinkan untuk diperbaiki agar diproses penghapusannya.

Penghapusan dilakukan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan Badan Keuangan Daerah (BKD).

“Dinas Pertanian melengkapi seluruh administrasi untuk semua alsintan yang diterima sehingga jelas kepemilikannya,” katanya.

Advertisement

Anggota Satgassus lainnya, Yudi Purnomo Harahap, menambahkan dukungan terhadap ketahanan pangan merupakan salah satu tugas prioritas Polri dalam mendukung penuh program pemerintah. Tentunya salah satu perhatian Polri adalah kepada petani.

“Giat kami selama di Karanganyar adalah melakukan kunjungan ke satu kios pupuk untuk memastikan distribusi pupuk subsidi benar benar sampai ke petani. Selain itu juga dilakukan pengecekan fisik terhadap bantuan alsintan dari Kementerian Pertanian,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif