Soloraya
Sabtu, 1 September 2018 - 18:30 WIB

Satlantas Boyolali Bantu 10 Tangki Air Bersih di Musuk

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, BOYOLALI</strong> &mdash; Memperingati HUT ke-63 Polantas, Satlantas Polres <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180831/492/937126/simo-sendiko-wadah-pemuda-kreatif-boyolali-bangun-identitas">Boyolali</a> memberikan bantuan air bersih kepada warga Desa Sumur, Kecamatan Musuk, Boyolali, Sabtu (1/9/2018).</p><p>Kasatlantas Polres <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180830/492/936933/kreatif-saat-kekeringan-warga-boyolali-bikin-emping-garut">Boyolali</a> AKP Febriyani Aer mengatakan, bantuan yang dipusatkan di Dusun Kadirejo tersebut diberikan untuk membantu warga setempat yang mengalami krisis air bersih pada musim kemarau tahun ini.</p><p>&ldquo;Memperingati HUT ke-63 Polantas, kami ingin berbagi dengan warga di Desa Sumur yang mengalami krisis air bersih. Ada 10 tangki yang kami berikan,&rdquo; ujarnya seusai acara.</p><p>Ferbriyani yang akrab disapa Febby tersebut menambahkan, dipilihnya Desa Sumur sebagai sasaran bantuan karena desa itu dinilai paling parah dalam krisis air ini. &ldquo;Berdasarkan survei yang kami lakukan, desa ini memang yang paling parah kena krisis air bersih,&rdquo; ujarnya.</p><p>Dia berharap bantuan tersebut bermafaat bagi warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih. &ldquo;Harapan kami bisa meringankan beban warga khususnya untuk pemenuhan kebutuhan air bersih,&rdquo; lanjut Febby.</p><p>Sementara itu, Sunaryo, salah satu warga setempat menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan air bersih tersebut. &ldquo;Kami menyampaikan rasa terima kasih sudah membantu kami yang kekurangan air di sini. Semoga ada bantuan lagi untuk kami dan warga lain di sekitar sini yang kemurangan air,&rdquo; ujarnya.</p><p>Menurutnya, krisis air bersih di desanya sudah menjadi langganan tiap tahun pada saat musim kemarau. Tahun ini, krisis sudahh berlangsung sejak empat atau lima bulan yang lalu.</p><p>Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dirinya dan warga lain membeli air bersih dengan harga sekitar Rp150.000 per tangki berkapasitas sekitar 4.000-6.000 liter. Satu tangki biasanya bisa digunakan selama dua pekan. &ldquo;Ini sudah empat atau lima bulan krisis. Terpaksa setiap dua pekan sekali beli air. Satu tangki harganya Rp150.000,&rdquo; kata dia.</p><p>Sunaryo berharap musim kemarau ini tidak berlangsung lebih lama agar krisis air bersih tidak berkepanjangan.&nbsp;</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif