SOLOPOS.COM - Ilustrasi tempat kejadian perkara pembobolan ATM (JIBI/Solopos/Dok.)

Satpam pembobol bank tempat dia bekerja di Klaten ternyata tak punya sertifikat.

Solopos.com, KLATEN — Joko Sulistyono, 29, petugas satpam Bank CIMB Niaga Klaten yang ditangkap aparat setelah gagal membobol mesin ATM yang ia jaga diketahui tak memilik sertifikat sebagai petugas pengamanan. Pria asal Desa Dengkeng, Wedi, Klaten, tersebut juga tak pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan satpam.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Hal itu berdasarkan pengakuan tersangka saat dimintai keterangan oleh kepolisian. “Dia mengaku tidak mempunyai sertifikat satpam. Dia baru pertama kali jadi satpam dan masuk sekitar dua pekan lalu,” jelas Kapolsek Klaten Kota, AKP Warsono, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Langgeng Purnomo, Senin (13/4/2015).

Lantaran hal itu, pengelola bank atau perusahaan diimbau tak asal dalam menempatkan orang sebagai petugas keamanan. “Jadi jangan sembarangan, dilihat dulu kompetensi orang tersebut sebelum dipercaya menjadi tugas keamanan,” urai dia.

Sementara itu, berdasarkan pantauan, aktivitas bank tetap berjalan pasca aksi pembobolan. Beberapa pekerja melakukan perbaikan pada ATM yang sebelumnya dirusak oleh Joko. Terdapat dua aparat kepolisian berjaga di bank yang berada di tepi Jl. Pemuda. Namun, saat dimintai konfirmasi, pihak manajer bank belum bersedia memberikan keterangan.

Salah satu petugas keamanan di tempat itu mengaku selama ini tak begitu mengenal sosok Joko. Dia juga menyebut Joko belum lama bekerja sebagai petugas keamanan. “Kalau selama ini ya dia hanya masuk saja. Kadang masuk siang terkadang malam. Selama ini saya juga tidak mengenal dia,” kata petugas keamanan yang tidak mau namanya disebut.

Joko berniat membobol ATM di bank yang ia jaga Minggu (12/4/2015) dini hari. Guna memuluskan aksinya, petugas keamanan itu menempelkan tulisan ATM rusak pada bagian pintu serta mematikan aliran listrik dan menutup CCTV menggunakan kaos. Hanya, aksi pembobolan itu tak membuahkan hasil lantaran Joko tak bisa mengambil uang dalam boks ATM meski chasing mesin sudah dirusak.

Lantaran tak membuahkan hasil, Joko memecahkan kaca pada mesin kasir. Lagi-lagi aksinya tak membuahkan hasil untuk menggondol duit dari bank yang ia jaga. Agar tindakannya tak dicurigai, Joko mengarang cerita palsu jika bank yang ia jaga disatroni pencuri.

Namun, cerita bohongnya tersebut terbongkar setelah aparat merasa ada kejanggalan. Joko akhirnya mengakui perbuatan yang ia lakukan setelah aparat melakukan pemeriksaan secara intensif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya