Indah Septiyaning Wardani / Kaled Hasby Ashshidiqy | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Para pelajar terlihat nongkrong dan bergerombol di kawasan Alun-alun Karanganyar pada Rabu (24/11/2021). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)
Solopos.com, KARANGANYAR — Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP Karanganyar geram karena kerap dibuat kucing-kucingan dengan para pelajar yang hobi nongkrong di kawasan alun-alun. Para pelajar ini nongkrong seusai mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.
Mereka mengelabui petugas dengan modus mengganti seragam sekolah dan menggunakan baju bebas. “Banyak anak sekolah pulang dari PTM nongkrong di alun-alun. Tiap hari kita oprak-oprak, mereka tetap saja ada. Kita bahkan dibuat kucing-kucingan,” ungkap Kepala Satpol PP Karanganyar, Yophy Eko Jatiwobowo, ketika berbincang dengan Solopos.com, Rabu (24/11/2021).
Petugas berulang kali membubarkan para pelajar yang nongkrong dan bergerombol tersebut. Mereka mengedukasi para pelajar untuk pulang ke rumah seusai mengikuti PTM dan tidak nongkrong apalagi bergerombol karena rawan penyebaran virus Covid-19. Namun, tetap saja mereka kembali datang dan nongkrong di alun-alun.
Baca Juga: Cegah Siswa Terjerat Narkoba, Disdikbud Karanganyar Gelar Sosialisasi
“Kami ingatkan ke pelajar ini untuk memakai masker dan tidak nongkrong atau berkerumun. Mereka kami minta pulang ke rumah, tapi tetap saja satu dibubarkan satu datang lagi,” kata dia.
Yophy mengingatkan keterlibatan orang tua untuk mengawasi anak-anaknya, terutama seusai mengikuti PTM. Para orang tua diminta aktif memantau anak-anak mereka dan meminta untuk segera pulang seusai PTM. Selain keterlibatan orangtua, Yophy juga meminta pihak sekolah agar selalu mengingatkan siswa didiknya untuk pulang ke rumah setelah PTM. “Jangan sampai ada klaster pelajar karena mereka nongkrong setelah PTM,” katanya.
Tak ingin terus kucing-kucingan, Satpol PP Karanganyar akan menempatkan petugas di alun-alun.
Baca Juga: Tren Kasus Covid-19 Karanganyar Turun, 3 Kecamatan Nol Kasus