Soloraya
Kamis, 13 September 2018 - 17:40 WIB

Satpol PP Solo Bantah Jaka Ikut Pengamanan Kirab 1 Sura

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> — Kepala Bidang (Kabid) Ketenteraman dan Ketertiban Umum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Solo Agus Sis Wuryanto membantah rekannya, Jaka Setiana, ikut dalam tugas pengamanan Kirab 1 Sura di Keraton Solo, Selasa (11/9/2018) malam hingga Rabu (12/9/2018) dini hari.</p><p>Keterangan Agus ini berbeda dengan keterangan dari keluarga Jaka yang menyebut Jaka ikut mengamankan Kirab 1 Sura sebelum ditemukan <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180420/489/911669/penganiayaan-solo-lampiaskan-dendam-sejak-sd-jukir-aniaya-warga-timuran" title="Penganiayaan Solo: Lampiaskan Dendam Sejak SD, Jukir Aniaya Warga Timuran">meninggal dengan tubuh penuh luka</a> di depan kamarnya, Kamis (13/9/2018) dini hari.</p><p>Agus mengatakan berdasarkan surat perintah terkait kegiatan itu tidak tertera nama Jaka Setiana. Hal itu diamini pula oleh salah satu anak buah Jaka yang enggan disebut namanya.</p><p>Dia mengatakan pada Selasa sore sekitar pukul 18.40 WIB, Jaka sempat mengirim pesan singkat melalui Whatsapp (WA) kepadanya. Dalam pesan tersebut Jaka meminta Surat Perintah (Sprint) nama-nama anggota Satpol PP yang diterjunkan dalam giat Malam 1 Sura Kasunanan Surakarta Hadiningrat.</p><p>&ldquo;Saya langsung kirim foto suratnya dan hanya dibaca saja. Setelah itu pada pukul 01.47 WIB Pak Jaka [kirim pesan] WA lagi tanya kok foto-foto giatnya tidak ada. Tetapi karena saya capek dan tidur, saya baru lihat pesannya siang. Fotonya lantas saya kirim ke group Satpol PP sebagai laporan,&rdquo; katanya.</p><p>Kematian Jaka dinilai penuh <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180414/489/910389/penganiayaan-solo-tolak-bayar-uang-parkir-jukir-aniaya-warga-mangkubumen" title="Penganiayaan Solo: Tolak Bayar Uang Parkir, Jukir Aniaya Warga Mangkubumen">kejanggalan</a>. Melihat kondisi jasanya yang penuh luka, Jaka meninggal diduga karena dianiaya. Namun demikian, istri dan anak-anaknya menolak autopsi maupun pengusutan oleh polisi.</p><p>Polisi yang sempat datang ke rumah Jaka di RT 005/RW009 Minapati, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Solo, tak jadi melakukan penyelidikan karena keluarga Jaka menolak.</p><p>"Keluarga sudah mengiklaskan dan menganggap wajar kematian Jaka. Mereka meminta agar kasus ini tidak dilanjutkan. Makanya proses kami hentikan," kata Kasat Reskrim Polresta Surakarta Kompol Fadli.</p><p>Jaka setiana yang menjabat Kepala Seksi (Kasi) Pembinaan dan Penyuluhan Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah Satuan Polisi (Satpol PP) Solo ditemukan meninggal dunia dengan tubuh penuh luka, Kamis dini hari.</p><p>Jasadnya kali pertama ditemukan istrinya Siti Munawaroh pada Kamis pukul 02.00 WIB. Saat ditemukan Jaka dalam kondisi <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180102/489/881547/penganiayaan-solo-terungkap-ini-motif-pengeroyokan-pria-jebres-ditemukan-tergeletak-di-pinggir-jalan" title="PENGANIAYAAN SOLO : Terungkap, Ini Motif Pengeroyokan Pria Jebres Ditemukan Tergeletak di Pinggir Jalan">tergeletak</a> di lantai dekat teras kamarnya di lantai II.</p><p>Anak Jaka, Adilla Scarlleta, 15, mengatakan ayahnya pulang ke rumah Rabu (12/9/2018) pada pukul 03.30 WIB setelah sebelumnya pamit bertugas mengamankan pelaksanaan Kirab Malam 1 Sura Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.</p><p>&ldquo;Bapak pulang langsung tidur di lantai dua. Kamis pukul 02.00 WIB dibangunkan ibu buat solat tahajud. Tapi ternyata bapak sudah tergeletak di teras kamar," kata dia.</p><p>Dia mengaku telah ikhlas dan tak ingin melanjutkan kasus kepada kepolisian. "Kami sekeluarga ikhlas, tidak melapor ke polisi," katanya.</p><p>Kakak kandung Jaka, Sumarlis, 53, mengatakan kematian Jaka penuh kejanggalan. Banyak luka-luka di bagian wajah, tangan dan kaki. Namun demikian, dia tidak mengetahui secara pasti penyebab kematiannya.</p><p>"Saya baru dikabari tadi pagi. Kami berharap bisa dilakukan visum atau autopsi. Tapi kami tetap menyerahkan kepada istri dan anak-anak," katanya.</p><p>Dia mengatakan selama ini Jaka tidak pernah menceritakan permasalahannya kepada orang lain. Dia pun sempat tidak percaya dengan kematian adiknya tersebut.</p><p>"Dia itu orangnya baik, kalau keluarga ada acara dia selalu loyal dan tidak pernah membedakannya," ucapnya.</p><p>Di mata rekan-rekan kerjanya, Jaka juga dikenal sosok yang baik dan tidak memiliki musuh di mana-mana. Selain di Satpol PP, Jaka juga sempat berpindah-pindah tugas di antaranya menjadi Kepala Seksi (Kasi) Kelurahan Pasar Kliwon dan Kasubdit Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang kini menjadi Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Solo.</p><p><br /><br /></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif