SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI—Salah satu nasabah sekaligus korban penganiayaan bank plecit di Wonogiri mengaku keguguran. Pengakuan itu diduga terjadi seusai mendapat pukulan di perut pada Senin (31/1/2022) malam.

Sebelumnya, tiga warga sekaligus nasabah bank plecit di Wonogiri mengaku dianiaya setelah terlambat membayar angsuran. Mereka kemudian mengadu ke Polres Wonogiri. Salah satu korban saat itu sedang hamil muda.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Nanik, 36, warga Desa Sidokarto, Kecamatan Girimarto, menceritakan kronologi penganiayaan terhadap dirinya yang kemudian mengakibatkan keguguran.

Baca Juga: Pemilik Bank Plecit di Wonogiri Ditahan, Korban Penganiayaan Tenang

“Waktu itu, Senin [31/1/2022], memang ada keterlambatan angsuran dari sejumlah nasabah. Salah satu pelaku penganiayaan memukul perut saya dan sebelumnya, saya juga sudah dicaci-maki, dijambak, hingga ditampar,” kata Nanik menjelaskan penganiayaan pada dirinya.

Setelah kejadian pada malam tersebut, keesokan harinya, Nanik mengeluarkan gumpalan darah yang menurutnya adalah tanda bahwa ia keguguran. Mengetahui hal tersebut, Nanik diperiksa di Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri, yang lalu diketahui hasilnya negatif.

Keterangan tersebut sayangnya tak dibarengi dengan bukti test pack yang menyatakan Nanik pernah positif hamil. “Masalah kehamilan itu juga sempat ditanyakan penyidik beberapa waktu lalu. Sayangnya test pack saya sudah terbuang, karena saya mikirnya enggak ada kejadian seperti ini,” ujar Nanik.

Baca Juga: Akhirnya, 3 Penganiaya Nasabah Bank Plecit di Wonogiri Dibekuk

Dihubungi secara terpisah, Ronald, pemilik koperasi simpan pinjam (KSP) yang dianggap bank plecit, sekaligus salah satu terduga pelaku penganiayaan Nanik dan dua nasabah lainnya, memberikan pengakuan berbeda.

Ia bersikeras Nanik tak pernah dinyatakan hamil. Sewaktu Nanik mengeluh kesakitan, Ronald mengaku turut mengantarnya ke Rumah sakit Amal Sehat Wonogiri.

“Saya punya bukti dokumen yang menunjukkan kalau Nanik tidak hamil,” ucap Ronald ketika dihubungi Solopos.com, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Kasus Bank Plecit, Kapolres Wonogiri: Jangan Takut Melapor

Dalam hasil instalasi laboratorium yang mengatasnamakan Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri, tertanggal 2 Februari 2022, disebutkan hasil urinalisa Nanik negatif. Tapi dari hasil itu justru membenarkan keterangan Nanik yang mengatakan telah mengeluarkan gumpalan darah pada 1 Februari 2022, atau sehari sebelum hasil instalasi laboratorium itu keluar yang artinya Nanik sudah dinyatakan keguguran.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Ronald adalah orang berinisial R, yang saat ini sedang ditahan di Polres Wonogiri. Informasi ini dikuatkan saat Solopos.com mengunjungi rumahnya di salah satu perumahan di Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. Saat itu ia tak ada di rumah sejak Senin (14/2/2022).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya