SOLOPOS.COM - Posko penanganan monyet liar di Desa Sendang, Karanggede yang dijaga warga saat jam-jam tertentu, Rabu (5/4/2017). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Satwa liar Boyolali, tim gabungan menyiapkan perangkap untuk monyet liar yang sering menyerang warga.

Solopos.com, BOYOLALI — Tim gabungan dari berbagai unsur tak akan lagi melakukan perburuan monyet liar di wilayah Kecamatan Karanggede secara beramai-ramai setelah cara itu tak membuahkan hasil.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Mereka akan memakai cara baru yang lebih senyap agar monyet bisa terpancing keluar dan masuk perangkap. Kapolsek Karanggede, AKP Margono, mengatakan hasil evaluasi perburuan beramai-ramai selama ini dinilai tak efektif.

Bahkan, strategi itu cenderung membuat monyet lari menjauh dan memperluas wilayah teror monyet liar itu. Alhasil, perburuan kini tak dilakukan secara beramai-ramai yang melibatkan seratusan orang melainkan memakai pola senyap dengan cara mendirikan posko-posko dan jebakan. (Baca: Dua Pekan Perburuan Monyet Peneror Warga Karanggede Hasilnya Nihil)

“Kalau suasana senyap dan tenang, harapannya monyet liar itu akan turun dan masuk perangkap yang telah disiapkan,” jelasnya kepada Solopos.com, Rabu (5/4/2017).

Ada dua jebakan yang disiapkan di lokasi. Dua jebakan itu lengkap dengan monyet pemancing yang diambilkan dari Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) serta satunya dari Semarang. “Monyet yang dipersiapkan di dalam jebakan itu fungsinya untuk memancing monyet liar agar masuk jebakan. Itu metode yang telah dijalankan selama ini oleh tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam [BKSDA],” ujarnya.

Margono menambahkan petugas sempat melihat kembali monyet liar turun gunung dan akan memasuki permukiman warga. Namun, melihat petugas akan membidikkan senapan berpeluru bius, monyet itu langsung kabur lagi.

Pantauan Solopos.com di lokasi, sejumlah warga kini membikin posko khusus untuk penanganan monyet liar. Petugas jaga posko digilir sesuai dengan jam serta bersiaga di saat-saat jam monyet liar mulai turun gunung.

Menurut Kepala Desa (Kades) Sendang, Sukimin, ada saat-saat tertentu di mana monyet memiliki kebiasaan mencari makan dan saat-saat di mana monyet istirahat. “Monyet liar akan bangun dan beraktivitas sekitar pukul 05.00 WIB hingga 10.00 pagi. Saat-saat itulah, tim siaga. Kalau malam hari, mereka istirahat,” jelasnya.

Di kediaman Sukimin kini juga telah didirikan posko penangangan monyet liar. Camat Karanggede, Ari Yuwono, mendukung penuh langkah-langkah yang diambil warga bersama jajaran Polsek, Koramil, BKSDA, serta sukarelawan.

“Langkah-langkah yang diambil aparat bersama timnya kami dukung demi menjaga ketenteraman masyarakat,” ujarnya.

Berdasarkan catatan Solopos.com, sudah ada empat warga yang menjadi korban serangan monyet liar. Korban rata-rata dari warga lansia dan anak-anak. Mereka mengalami luka cakar dan gigitan di sejumlah anggota tubuhnya, seperti kaki, kepala, dan tangan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya