SOLOPOS.COM - Ayah dan anak tengah memilih mainan lato-lato yang akan dibeli di toko mainan Rejeki Toys di Pasar Wonogiri, Kamis (5/1/2023). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Lato-lato, permainan klasik yang biasa dimainkan anak-anak kembali booming di Wonogiri. Kalangan orang tua menyambut baik keberadaan lato-lato karena dinilai dapat mencegah anak kencanduan gawai.

Salah satu siswa sekolah SD kelas IV di Wonogiri, Farid Setijono, mengatakan sudah bermain lato-lato sejak sebulan terakhir. Dia tertarik dengan permainan lato-lato karena membuat dia senang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Farid menyebut permainan lato-lato itu lebih menyenangkan dimainkan dibandingkan dengan permainan di gawai. Sebab permainan ini biasa ia lakukan dengan teman-teman sebaya, baik di rumah maupun di sekolahan.

“Tidak perlu waktu lama untuk bisa mahir main lato-lato. Paling dalam sepekan sudah bisa main ini. Yang penting sering belajar saja bareng teman-teman,” ucap dia, Kamis (5/1/2023).

Orang tua Farid, yakni Eko Setijono, mengungkapkan sejak farid bermain lato-lato, perhatian Farid terhadap gawai menjadi berkurang. Meski tidak bisa 100% persen menggantikan permainan gawai, hal itu cukup disyukuri karena screen time anak menjadi lebih berkurang.

Di samping itu, anak lebih banyak bermain dengan teman-teman alih-alih hanya berada di rumah sehingga anak bisa belajar bersosialisasi. Dia meyakini, ketika anak bersosialisasi, maka tidak hanya lato-lato yang dibicarakan, melainkan juga banyak hal.

“Lato-lato ini sebagai sarana saja untuk berkumpul. Tapi dengan berkumpul, pasti mereka akan membiarkan banyak hal. Saling belajar satu sama lain. Permainan ini bisa menjadi bahan belajar anak memahami suatu benda. Selain itu, bisa melatih motorik anak. Saya pikir permainan ini cukup positif,” ucap Eko.

Pemilik Toko mainan Rejeki Toys di Pasar Wonogiri, Ny Bambang, mengaku kebanjiran pembeli lato-lato selama sebulan terakhir. Ia bisa menjual lato-lato sebanyak 40 lusin setiap hari dengan harga bervariasi tergantung kualitas.

Lato-lato kualitas paling bawah dia hargai senilai Rp8.000, kualitas menengah seharga Rp10.000, dan kualitas tinggi Rp12.000.

“Yang paling mahal itu kalau di dalam suasana gelap bisa menyala. Kalau di sini banyak yang beli grosiran, tapi juga ada yang eceran. Setiap tiga hari kulakan dari Solo. Setiap tiga hari ambil tiga dus. Satu dus berisi 40 lusin. Biasanya habis dalam waktu tiga hari,” ujar Ny Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya