Soloraya
Senin, 5 Desember 2016 - 14:40 WIB

Sayembara Desain GWO Sriwedari Gagal Dapat Pemenang

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gedung Wayang Orang Sriwedari. (Dok Solopos)

Sebanyak 14 karya desain GWO Sriwedari yang dikirim peserta tak ada yang memenuhi kriteria.

Solopos.com, SOLO — Sayembara desain Gedung Wayang Orang (GWO) Sriwedari Solo gagal mendapatkan pemenang. Sebanyak 14 karya desain yang diterima panitia belum memenuhi kriteria penilaian tim juri.

Advertisement

Sekretaris Panitia Sayembara, Iswan Fitradias, mengatakan tahap penjurian sayembara tiga paket desain, meliputi GWO, Masjid Raya, Convention Hall dan Expo Center, telah selesai. Tahapan penilaian oleh tim juri dilakukan pada Senin-Rabu (28-30/11/2016).

Dari ketiga paket sayembara itu, hanya sayembara desain GWO yang tidak mengantongi pemenang. “Tim juri memutuskan pemenang juara I sayembara desain GWO tidak ada. Keputusan ini merupakan hak prerogatif tim juri,” kata dia ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Senin (5/12/2016).

Advertisement

Dari ketiga paket sayembara itu, hanya sayembara desain GWO yang tidak mengantongi pemenang. “Tim juri memutuskan pemenang juara I sayembara desain GWO tidak ada. Keputusan ini merupakan hak prerogatif tim juri,” kata dia ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Senin (5/12/2016).

Sayembara dibuka untuk umum, baik perorangan maupun tim. Penilaian dilakukan lima juri, di antaranya budayawan K.G.P.H. Dipokusumo, seniman Dr. Eko Supriyanto, S.Sn., M.S.A., lalu Ir. Bambang Eryudhawan dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Ir. Indro Sulistyanto, M.T., serta akademisi Dr. Titis Srimuda Pitana, S.T., M.Trop.Arch.

Juara I sayembara itu mendapat hadiah Rp60 juta, juara II Rp30 juta, dan juara III Rp20 juta. Para juri menetapkan kriteria GWO harus dapat menyatu dengan karakter kawasan Taman Sriwedari.

Advertisement

Menurut dia, peserta masih minim literasi tentang gedung pertunjukan seni budaya sehingga sulit memvisualisasikannya dalam desain tersebut. Dia mengakui tingkat kesulitan menyusun desain GWO sangat tinggi.

Dibutuhkan pengalaman khusus di bidang rancang bangun seni pertunjukan. Hasil sayembara segera ditindaklanjuti terkait sinkronisasi anggaran untuk penyusunan detail engineering design (DED) di APBD 2017.

“Masjid Raya dan Convention Hall bisa dilanjutkan ke penyusunan DED. Khusus desain GWO belum bisa karena konsepnya [sesuai hasil sayembara] tidak sesuai kriteria,” kata dia.

Advertisement

Pemkot menyiapkan dua solusi terkait gagalnya sayembara desain GWO sesuai masukan dewan juri. Solusi itu menggelar sayembara ulang secara tertutup. Peserta ditentukan Pemkot dari kelompok arsitek yang telah memiliki jam terbang tinggi serta spesialisasi di bidang seni dan pertunjukan.

Solusi lain ditawarkan dengan menggandeng jasa konsultan yang ahli di bidang seni pertunjukan. “Hasil karya para pemenang sayembara akan dipamerkan di Atrium Solo Paragon Mall, Selasa-Kamis [6-8/12/2016],” kata dia.

Tim juri dari IAI sekaligus Sekretaris Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Pusat, Bambang Eryudhawan, menerangkan beberapa kriteria penilaian tim juri di antaranya bangunan harus fungsional, efisien dengan tidak ada ruang yang tidak termanfaatkan, bangunan juga harus menyatu dengan kawasan Sriwedari.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif