Soloraya
Sabtu, 23 September 2023 - 11:49 WIB

SBMF 2023 Bakal Hadirkan Ragam Batik Khas Nusantara, Termasuk dari Papua

Dhima Wahyu Sejati  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jumpa pers BNI Solo Batik Music Festival 2023 di The Sunan Hotel Solo, Jumat (22/9/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO — BNI Solo Batik Music Festival (SBMF) 2023 bakal menghadirkan puluhan tenant batik dari berbagai daerah di Indonesia termasuk luar Jawa.

SBMF 2023 yang digelar dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional itu bertempat di Pamedan Pura Mangkunegaran, Sabtu (30/9/2023) sampai Senin (2/10/2023). Kurator Tenant Craft dan Kuliner, Adia Prabowo, mengatakan secara khusus akan menghadirkan perajin batik dari berbagai daerah. Menurutnya, tidak semua yang mendaftar ke tenant diterima begitu saja, ada kriteria yang harus terpenuhi.

Advertisement

Pihaknya sudah melakukan kurasi sesuai kriteria seperti autentisitas motif, metode yang digunakan harus batik celup atau tulis, sampai ciri khas motif yang mewakili daerah asal. Beberapa perajin dari berbagai daerah bakal memamerkan karya batik mereka dari Solo, Temanggung, Wonosobo, hingga Papua. Menurutnya setiap daerah memiliki khas masing-masing.

Seperti Wonosobo yang selalu terinspirasi dari alam seperti motif cabai, jamur dan bunga sepatu. “Jadi pengaruh alam itu dituangkan dalam buah karya berupa batik, dan itu juga ada di daerah-daerah lain yang kita tampilkan di tenant, bahwa keragaman batik Indonesia ternyata kaya,” kata dia ketika dihubungi, Sabtu (23/9/2023).

Tidak terkecuali batik dari luar pulau Jawa. Adia bakal mengundang pengrajin batik yang datang jauh-jauh dari luar Jawa untuk meragakan cara membatik khas daerah tersebut. “Tapi ini masih kita rahasiakan, ini bintang tamu khusus,” kata dia.

Advertisement

Adia menyebut motif batik dari daerah itu tidak dipengaruhi oleh Jawa. Motifnya benar-benar asli dan memiliki corak yang khas. Dengan pertimbangan itu, pihaknya secara khusus mengundang ke SBMF 2023. “Kita ketika menemukan itu juga tidak menyangka, ternyata ada batik di sana,” lanjut dia.

Dia menambahkan para perajin batik yang hadir kebanyakan merupakan generasi kedua sampai ketiga. Kehadiran generasi baru ini diharapkan mempertegas bahwa batik terus lestari. Adia menjamin tidak akan ditemukan batik printing di tenant. Dia mengatakan melarang batik printing hadir di tenant SBMF. “Kami lebih ke menghargai para perajin batik, terutama mereka yang menggunakan metode cap dan tulis,” kata dia.

Terlebih menurutnya printing bukan menjadi bagian dari metode batik. Hal ini sekaligus menjadi salah satu cara memberikan edukasi kepada masyarakat tentang apa dan bagaimana cara batik itu diproduksi. Bentuk edukasi lainnya juga melalui merchandise SBMF 2023 berupa kaus. Pasalnya kaus tersebut bakal digarap di tempat dengan teknik cap.

Advertisement

Proses pewarnaan juga dilakukan secara langsung. “Jadi pengunjung yang berminat harus pesan dulu melalui sistem pre-orde, baru nanti digarap,” kata dia.

Selain tenant batik, juga terdapat tenant kuliner. Untuk akses area tenant pengunjung tidak dipungut biaya atau gratis. Kawasan berbayar hanya di area konser yang diberlakukan sistem tiket.

“Meski begitu kita siapkan speaker yang tersebar di Pamedan sehingga pengunjung tetap bisa menikmati musik konser sambil belanja batik atau kulineran,” kata pihak event organizer, Blontank Poer.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif