SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud0 Boyolali, Darmanto. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali memberikan tanggapan terkait acara perpisahan pengawas sekolah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah yang sampai meliburkan kegiatan belajar mengajar siswa SD se-Kecamatan Simo, Sabtu (25/2/2023).

Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto, mengaku telah memerintahkan seluruh kepala SD se-Simo untuk meminta maaf kepada masyarakat. “Saya minta mereka, saya perintahkan seluruh kepala sekolah [se-Kecamatan Simo] untuk meminta maaf kepada masyarakat melalui ketua komite,” ujarnya saat diwawancarai Solopos.com di Boyolali, Selasa (28/2/2023).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Tak hanya memerintahkan seluruh kepala SD untuk meminta maaf, Disdikbud Boyolali juga telah menegur koordinator dan pengurus Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Simo terkait hal tersebut. Ia mengingatkan agar hal tersebut tidak boleh terjadi lagi.

“Kegiatan itu boleh, tapi jangan pernah merugikan hak-hak belajar bagi anak-anak,” tegasnya. Darmanto sangat menyayangkan hal tersebut terjadi di Kecamatan Simo. Menurutnya, seharusnya kegiatan bisa dimulai agak siang sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar anak.

“Ya semisal seawal-awalnya setelah istirahat pertama begitu kan bisa dimaklumi,” kata dia. Sebelumnya diberitakan, acara perpisahan pengawas sekolah di wilayah Simo, Boyolali, diprotes warga karena sampai meliburkan seluruh SD di seluruh kecamatan tersebut.

Salah satu warga Pelem, Simo, Antong, menyayangkan hanya demi acara perpisahan harus meliburkan sekolah di seluruh SD di Simo. Ia awalnya mengetahui hal tersebut ketika sarapan pagi dan melihat anak-anak bermain pada Sabtu pagi.

Antong sempat bertanya mengapa tidak sekolah, dan anak-anak itu menjawab sekolah libur. Antong pun heran karena anak SD biasanya bersekolah hingga Sabtu, berbeda dengan anak SMA yang lima hari KBM

Antong pun lantas mencari informasi dan ternyata ada enam bus yang berangkat ke Klaten dan ia menduga seluruh guru SD ikut ke tempat tersebut. “Istri teman saya yang guru honorer juga ikut, jadi enggak hanya yang negeri,” kata dia kepada Solopos.com, Sabtu (25/2/2023).

Pria tersebut juga mendapatkan informasi setiap guru iuran Rp90.000 untuk mendapatkan kaus dan lain-lain dari acara tersebut. Beberapa guru yang ia hubungi menjelaskan hari itu sekolah bukan libur tetapi anak belajar di rumah.

Namun, Antong tetap menyayangkan hal tersebut. Ia bisa memaklumi jika terjadi bencana atau kegiatan urgen lain, akan tetapi, hal tersebut adalah perpisahan pengawas sekolah.

Ia lalu menghubungi Kepala Disdikbud Boyolali dan mendapat informasi tenyata ihwal diliburkannya siswa SD se-Simo untuk perpisahan pengawas sekolah itu sebelumnya tidak ada pemberitahuan atau pun izin ke Disdikbud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya