Solopos.com, KLATEN — SDN 2 Brangkal, Karanganom, Klaten menggelar halalbihalal sekaligus meresmikan Musala Al Muhaimin di kompleks sekolah setempat, Sabtu (29/4/2023) pukul 20.00 WIB. Sepanjang acara berlangsung, siswa kelas I-IV menampilkan pentas panggung, di antaranya hafalan surat-surat pendek serta gerak dan lagu.
Hadir dalam acara tersebut, korwil pendidikan, camat, kapolsek, dan pengawas sekolah dasar di Kecamatan Karanganom. Hadir pula kepala desa (kades) Brangkal, tokoh agama, tokoh masyarakat, komite sekolah, para wali murid, dan siswa-siswi SDN 2 Brangkal. Acara juga dihadiri perwakilan Yayasan Solo Peduli yang menyumbang mushaf Al-Qur’an sebanyak 10 buah.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Pembangunan musala yang diberi nama Al Muhaimin ini memakan biaya sekitar Rp90 juta. Pendirian musala merupakan inisiatif dari kepala SD Negeri 2 Brangkal, Muhaimin yang peduli terhadap masalah keimanan dan ketakwaan siswa-siswi sekolah tersebut. Dana yang diupayakan merupakan infak dari para donator dan partisipasi dari warga setempat untuk mewujudkan musala tersebut.
Dalam sambutannya, Muhaimin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam pembangunan musala ini. Ia berharap musala ini bisa memberikan manfaat tidak hanya kepada para siswa tapi juga masyarakat sekitar.
“Musala ini bukan hanya untuk SDN 2 Brangkal. Masyarakat bisa menggunakannya dan semua menjaga keamanannya. Bagi warga yang keluarganya ingin menggunakannya sebagai tempat transit maka hal tersebut diperbolehkan. Kemudian untuk pengelolaannya menjadi tanggung jawab komite sekolah,” jelas Muhaimin, dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, Minggu (30/4/2023).
Korwil Pendidikan Kecamatan Karanganom, Mulyono, dalam sambutannya menekankan peran orang tua dan guru dalam mendidik anak-anak agar mereka terbentuk akhlak yang baik. Sekolah di negeri pun bisa terbentuk jika orang tua dan guru saling sinergi.
Musala Al Muhaimin yang berdiri di area SDN 2 secara resmi telah dibuka dengan dilakukannya pemotongan pita oleh Mulyono dan Haryanto selaku Kades Brangkal. Kemudian dilanjutkan penandatanganan berita acara dan pelepasan balon.
Hikmah halalbihalal disampaikan oleh Suroso yang dikenal juga sebagai kepala SMP Negeri 2 Karanganom. Ia mengatakan bahwa ini merupakan tradisi untuk saling memaafkan. Tetapi, membuat kesalahan atau dosa ternyata sangat mudah. Tradisi saling memaafkan tidak cukup saat Idulfitri.
“Manusia harus menjaga lisan agar tidak mudah menyakiti orang lain. Jika sudah berbuat salah dengan orang lain, segeralah meminta maaf,” kata Suroso.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
