SOLOPOS.COM - Dokumentasi sebaran apam pada acara Ya Qawiyyu di Desa Jatinom, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jateng. (Solopos-Dok.)

Solopos.com, KLATENTradisi sebaran apam Yaa Qawiyyu di Kecamatan Jatinom kembali digelar tahun ini. Sebaran apam kembali dilakukan di Lapangan Klampeyan setelah dua tahun sebelumnya digelar terbatas karena pandemi Covid-19.

Penyebaran apam Yaa Qawiyyu Kyahi Ageng Gribig rencananya digelar di Lapangan Klampeyan, Jumat (16/9/2022) siang atau setelah Salat Jumat. Apam bakal kembali disebarkan dari panggung serta menara di Lapangan Klampeyan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Insyaallah kembali dilakukan sebaran apam. Semua tetap dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan,” kata Camat Jatinom, Wahyuni Sri Rahayu, saat dihubungi Solopos.com, Senin (29/8/2022).

Rahayu menjelaskan kepanitiaan pelaksanaan rangkaian tradisi sebaran apam Yaa Qawiyyu dari Pengelola Pelestari Peninggalan Kyahi Ageng Gribig (P3KAG) Jatinom. Pada Kamis (8/9/2022) ada pembukaan. Kemudian ada kirab gunungan apam serta serah terima gunungan yang digelar, Kamis (15/9/2022) sore.

Kamis (15/9/2022) malam, ada kegiatan kenduru seni sedekah apam di panggung amphitheater Klampeyan, Jatinom. Selain itu, ada zikir dan selawat dalam rangka haul Kyahi Ageng Gribig di Oro-oro Yaa Qawiyyu Jatinom pada Kamis malam.

Baca Juga: Sejarah Yaa Qowiyyu di Jatinom Klaten, Lekat dengan Kisah Ki Ageng Gribig

“Kami masih terus menggelar rapat untuk mematangkan persiapan rangkaian acara tradisi ini,” kata Rahayu.

Sekretaris P3KAG Jatinom, Daryanta, mengatakan rangkaian tradisi sebaran apam Yaa Qawiyyu tahun ini seperti rangkaian kegiatan yang digelar sebelum ada pandemi Covid-19.

“Ada pembukaan, semakan Al-Qur’an, haul, selawatan, kirab gunungan, kenduri seni, dan puncak acara andum apam di hari Jumat Kliwon, 16 September 2022,” kata Daryanta.

Daryanta menjelaskan selama dua tahun lalu atau 2020-2021, tradisi sebaran apam Yaa Qawiyyu yang digelar saban bulan Safar digelar secara terbatas. Tradisi diadakan secara virtual.

Baca Juga: Ini Deretan Wisata Religi di Klaten yang Sudah Dikenal Masyarakat Luas

Sementara, peserta tradisi sangat dibatasi untuk mencegah persebaran Covid-19.

“Pada 2020-2021 itu memang digelar secara virtual, dilaksanakan terbatas. Tidak ada keramaian. Tradisi andum apam, zikir, dan tahlil tetap digelar tetapi diadakan di dalam makam dan terbatas,” kata Daryanta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya