SOLOPOS.COM - Suporter Persis Solo, Pasoepati, menyalakan flare demi mendukung Laskar Samber Nyawa di Stadion Manahan, Solo, Minggu (14/6/2015). (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Gesekan antara dua kelompok suporter Persis Solo, yaitu Garis Keras (GK) dengan Surakartans atau B6, ternyata sudah terjadi sejak di tribune Stadion Manahan Solo, Sabtu (1/7/2023) malam, sebelum akhirnya berlanjut dengan bentrok di depan Unsa, Palur, Karanganyar.

Bahkan Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, sempat masuk ke dalam stadion untuk meredam gesekan antar suporter tersebut. Hal itu diakui Iwan saat diwawancara wartawan, Senin (3/7/2023). Menurut dia potensi kerusuhan dari gesekan suporter di tribune, sangat besar.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Iwan juga mengatakan dirinya masuk ke tribune stadion atas permintaan dari Safety and Steward Officer (SSO) pertandingan malam itu. SSO meminta polisi masuk karena merasa sudah tidak sanggup untuk menangani potensi gesekan antara suporter B6 dengan GK.

“Kami gunakan pola keamanan yang sudah disampaikan PSSI, bahwa kehadiran petugas di lapangan atas permintaan SSO. Dan saat itu SSO meminta kami masuk karena tidak sanggup menangani potensinya B6 sama Garis Keras (GK) mau bentrok. Akhirnya kami masuk,” ujar dia.

Ihwal permintaan agar polisi masuk ke stadion dari SSO, menurut Iwan sudah ada berita acara tertulisnya. “Ada dokumennya, baru kami masuk. Ya alhamdulillah begitu kita masuk mereka bisa kita kendalikan. Kalau enggak itu potensi rusuhnya besar itu,” sambung dia.

Ditanya apakah ada perlawanan dari para suporter kepada polisi yang melerai mereka di tribune, menurut Iwan tidak ada. Bila memang ada perlawanan, dia menyatakan akan menangkap mereka. “Begitu saya masuk kalau mereka melawan ya sudah saya tangkap,” urai dia.

Bahkan Iwan menjelaskan para suporter langsung mundur atau menjauh begitu dirinya masuk ke tribune. “Begitu saya masuk mereka mundur semua,” tandas dia. Ke depan Iwan mengusulkan agar ada sebagian tribune, khususnya yang di tengah dua kelompok itu, dikosongkan.

“Besok lagi, next macth bila home-nya ada lagi, itu yang tengah dikosongkan saja. Row-nya B6 kosong separuh, row-nya GK kosong separuh. Jadi saya pisahkan itu dua kubu. Kalau masih ramai lagi saya minta panitia untuk banned saja enggak usah kasih nonton,” tandas dia.

Lebih jauh Iwan menjelaskan pihaknya menyita sejumlah barang bukti tindakan kekerasan suporter di luar stadon. Seperti ada yang membawa senjata tajam dan minuman keras. “Setelah melakukan tindakan kejahatan, melarikan diri, ya saya tangkap. Mereka masuk,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya