SOLOPOS.COM - Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo) KGPH Adipati Dipokusumo. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Gapura Kleco yang  dibangun  Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo) yang selatan pernah ambruk ditabrak bus sekitar 1980. Gapura itu dikenal Gapura Ngendro.

Pengageng Parentah Keraton Solo K.G.P.H. Adipati Dipokusumo  mengatakan kondisi kerusakan Gapura Kleco hampir sama dengan Gapura Jurug yang rusak akibat ditabrak bus Batik Solo Trans pada Selasa (14/3/2023).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Menurut dia, pembangunan Gapura Kleco sama dengan gapura batas kota lainnya dibangun pada era Pakubuwono X. Prasasti Gapura Kleco sama dengan prasasti Gapura Jurug maupun gapura lainnya. Gapura yang berbeda adalah Gapura Gladag.

“Dulu di sana ada bangunan Ngendra Prasta. Bangunan yang kini digunakan Tiga Serangkai,” papar dia.

Dia mengatakan bangunan berdiri di lahan Keraton Solo lalu warga setempat menamai Gapura Kleco dengan Gapura Ngendro. Dia mengatakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo melakukan perawatan gapura dengan pengecatan ulang tahun ini.

Adapun Keraton Solo membangun gapura di sejumlah jalan utama masuk Kota Solo dengan makna khusus. Semua gapura telah menjadi benda cagar budaya kecuali gapura di wilayah Sukoharjo yang dalam tahap proses kajian.

Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KP Dani Nur Adiningrat menjelaskan ada enam sampai tujuh lokasi gapura Keraton Solo, antara lain di Jurug, Mojo, Kandang Sapi, Jongke, dan dua titik di Grogol, Sukoharjo. Gapura dibangun serupa dengan makna khusus.

“Gapura atau ghofur itu artinya ampunan Tuhan. Mengingatkan orang yang memasuki kawasan Keraton Solo untuk meminta ampunan kepada Tuhan,” kata dia, Selasa (14/3/2023).

Dani mengatakan dulunya ada pohon aren atau kolang-kaling di sekitar Gapura Jurug. Pohon itu untuk mengingatkan manusia pada masa lalu untuk memohon ampunan kepada Tuhan.

“Ruji 11 artinya kawelasan ing pangeran. Mohon ampunan belas kasihan Tuhan. Bentuknya kupu tarung atau paduraksa,” ungkapnya.

Dia mengatakan paduraksa bermakna keinginan manusia yang baik maupun yang buruk bertarung sampai akhir hayat. Adapun semua gapura Keraton Solo sudah menjadi cagar budaya kecuali yang berlokasi di Sukoharjo dalam tahap kajian.

Menurut Dani, gapura ditabrak bus kali pertama merupakan Gapura Kleco. Selanjutnya Gapura Jurug, Selasa (14/3/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya