SOLOPOS.COM - Petugas Polres Karanganyar melakukan olah TKP di rumah Parmin, 30 warga Dukuh Gonggangan, Desa Bolon, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Kamis (25/11/2021). (Istimewa)
Solopos.com, KARANGANYAR — Beberapa hari sebelum ditemukan meninggal dunia dengan luka tusuk di rumahnya di Dukuh Gonggangan, Kelurahan Bolon, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Rabu (24/11/2021), Parmin, 30, terlihat seperti orang yang linglung.
“Ada informasi dari saksi-saksi yang mengatakan dalam beberapa hari terakhir ini, korban kebingungan seperti stres,” kata Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Kresnawan Hussein mewakili Kapolres AKBP Muchammad Syafi’ Maulla, Kamis (25/11/2021).
Baca Juga: Warga Colomadu Karanganyar Meninggal dengan Luka Tusuk, Ini Kata Polisi
Penyebab kematian Parmin, 30, yang ditemukan dengan luka tusuk di rumahnya di Dukuh Gonggangan, Kelurahan Bolon, Kecamatan Colomadu Karanganyar, Rabu (24/11/2021), masih menjadi misteri. Kejadian itu nyisakan pertanyaan, apakah ia meninggal bunuh diri atau dibunuh oleh orang lain.
Pasalnya, tidak ada yang mengetahui peristiwa yang terjadi sebelum Parmin meninggal. Sementara itu, pada perut bagian kiri korban ditemukan adanya luka tusuk.
Baca Juga: Warga Colomadu Karanganyar Ditemukan Meninggal dengan Luka Tusuk
Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Kresnawan Hussein mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
“Sampai saat ini kami masih melakukan penyelidikan. Bisa jadi korban bunuh diri, tapi bisa jadi juga ada tindak pidana pembunuhan [korban dibunuh oleh orang lain]. Ini masih kita dalami,” ujar Kresnawan.
Sementara itu, di lokasi kejadian polisi menemukan adanya bekas darah yang sudah diseka/dibersihkan dengan lap. Selain itu, petugas juga menemukan sebilah pisau di rumah tersebut.
Baca Juga: 10 Fakta Terkait Perampokan dan Pembunuhan Satpam Gudang Rokok di Solo
“Ada bekas darah yang sudah dilap. Ada juga percikan darah sedikit di tembok. Kami juga menemukan pisau, tetapi kami belum dapat memastikan apakah pisau itu yang digunakan untuk melukai korban,” ujarnya.