Soloraya
Rabu, 1 September 2021 - 11:17 WIB

Sebelum Nggantung di Indekos Sukoharjo, Buruh Asal Klaten Sering Ancam akan Bunuh Diri

Indah Septiyaning Wardani  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jenazah. (Antara)

Solopos.com, SUKOHARJO — Warga di sekitar tempat indekos di Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, digegerkan dengan aksi gantung diri yang dilakukan S, 24, buruh pabrik asal Kemalang, Kabupaten Klaten, di kamar indekos setempat.

S ditemukan tak bernyawa dengan tubuh tergantung di kamar indekos tersebut pada Selasa (31/8/2021) petang. Jasad lelaki itu baru ditemukan setelah tiga hari meninggal dunia.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, saat ditemukan, S dalam keadaan sudah meninggal dan tubuh mulai bengkak serta mengeluarkan aroma busuk. Saat itu, S hanya memakai celana pendek warna krem tanpa menggunakan pakaian.

Baca juga: Hotel di Solo Baru Kembali Menggeliat, Okupansi Naik 20 Persen

Advertisement

Baca juga: Hotel di Solo Baru Kembali Menggeliat, Okupansi Naik 20 Persen

“Hari Selasa pukul 16.00 WIB, pacarnya mendatangi tempat indekos korban untuk mencarinya. Karena korban dihubungi tidak bisa,” kata Kapolsek.

Namun baru sampai di depan kamar indekos S, sang pacar sudah mencium bau busuk dengan kondisi pintu kamar dalam keadaan terkunci dari dalam. Merasa curiga, B memberitahukan hal itu pemilik tempat indekos serta pengurus RT.

Advertisement

Saat itu korban ditemukan dalam kondisi tergantung. Kemudian laporan ditindaklanjuti ke Polsek Sukoharjo kota. Polisi bersama petugas kesehatan Puskesmas setempat tiba di lokasi. Dibantu tim SAR dengan menggunakan pakaian alat pelindung diri (APD) mengevakuasi jasad S.

“Hasil pemeriksaan di lokasi kejadian korban gantung diri dengan menggunakan tali tambang warna biru,” kata Kapolsek.

Memutuskan Hubungan Cinta

Sebelum kejdaan itu, S diketahui bertemu dengan pacarnya di tempat indekosnya pada Sabtu (28/8/2021) sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu B datang untuk mengambil masker. Usai mengambil masker, B lantas pulang ke tempat indekosnya.

Advertisement

Setelah sampai di tempat indekos, B dan S berkomunikasi melalui whatsapp (WA). Saat komunikasi itulah, B memutuskan hubungan cintanya dengan S dengan alasan S telah selingkuh darinya.

Baca juga: Innalillahi, 27 Guru Sukoharjo Meninggal Dunia Terpapar Covid-19

Tak terima diputus, S lantas memblokir nomor B dari kontak handphone (HP). Kondisi sama juga dilakukan B hingga keduanya tak saling berkomunikasi.

Advertisement

“Setiap terjadi masalah korban diketahui sering mengancam sang pacar akan bunuh diri kalau diputuskan cintanya,” ungkap AKP Marlin.

Sebelum S ditemukan gantung diri, pemilik tempat indekos sempat melihatnya membeli makanan secara online pada Minggu (29/8/2021) sekitar pukul 18.00 WIB. Sejak saat itu tidak ada yang melihat S keluar dari kamar indekos. Teman S juga tidak bisa menghubungi karena HP-nya tidak aktif.

Kapolsek menjelaskan dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), S diduga nekat bunuh diri karena diputuskan cinta oleh kekasihnya.

Peringatan: Bunuh diri bukanlah solusi untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami tekanan dan muncul pikiran untuk bunuh diri, segeralah hubungi hotline bunuh diri Indonesia melalui nomor 1119 (ekstensi 8) atau hotline kesehatan jiwa Kemenkes di nomor 021-500-454. 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif