Baca juga: Hotel di Solo Baru Kembali Menggeliat, Okupansi Naik 20 Persen
“Hari Selasa pukul 16.00 WIB, pacarnya mendatangi tempat indekos korban untuk mencarinya. Karena korban dihubungi tidak bisa,” kata Kapolsek.
Namun baru sampai di depan kamar indekos S, sang pacar sudah mencium bau busuk dengan kondisi pintu kamar dalam keadaan terkunci dari dalam. Merasa curiga, B memberitahukan hal itu pemilik tempat indekos serta pengurus RT.
Saat itu korban ditemukan dalam kondisi tergantung. Kemudian laporan ditindaklanjuti ke Polsek Sukoharjo kota. Polisi bersama petugas kesehatan Puskesmas setempat tiba di lokasi. Dibantu tim SAR dengan menggunakan pakaian alat pelindung diri (APD) mengevakuasi jasad S.
“Hasil pemeriksaan di lokasi kejadian korban gantung diri dengan menggunakan tali tambang warna biru,” kata Kapolsek.
Memutuskan Hubungan Cinta
Sebelum kejdaan itu, S diketahui bertemu dengan pacarnya di tempat indekosnya pada Sabtu (28/8/2021) sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu B datang untuk mengambil masker. Usai mengambil masker, B lantas pulang ke tempat indekosnya.
Setelah sampai di tempat indekos, B dan S berkomunikasi melalui whatsapp (WA). Saat komunikasi itulah, B memutuskan hubungan cintanya dengan S dengan alasan S telah selingkuh darinya.
Baca juga: Innalillahi, 27 Guru Sukoharjo Meninggal Dunia Terpapar Covid-19
Tak terima diputus, S lantas memblokir nomor B dari kontak handphone (HP). Kondisi sama juga dilakukan B hingga keduanya tak saling berkomunikasi.
“Setiap terjadi masalah korban diketahui sering mengancam sang pacar akan bunuh diri kalau diputuskan cintanya,” ungkap AKP Marlin.
Sebelum S ditemukan gantung diri, pemilik tempat indekos sempat melihatnya membeli makanan secara online pada Minggu (29/8/2021) sekitar pukul 18.00 WIB. Sejak saat itu tidak ada yang melihat S keluar dari kamar indekos. Teman S juga tidak bisa menghubungi karena HP-nya tidak aktif.
Peringatan: Bunuh diri bukanlah solusi untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami tekanan dan muncul pikiran untuk bunuh diri, segeralah hubungi hotline bunuh diri Indonesia melalui nomor 1119 (ekstensi 8) atau hotline kesehatan jiwa Kemenkes di nomor 021-500-454.