Soloraya
Jumat, 26 Agustus 2022 - 00:11 WIB

Sebentar Lagi Pelat Jembatan Mojo Solo Dibongkar, Dishub Siapkan Rekayasa Lalin

Gigih Windar Pratama  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja mengerjakan pengencangan baut sebagai tahap awal revitalisasi Jembatan Mojo, Solo, Kamis (18/8/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Pengerjaan proyek Jembatan Mojo di wilayah Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, sebentar lagi memasuki tahap pembongkaran pelat lantai jembatan. Dinas Perhubungan (Dishub) Solo menyiapkan manajemen rekayasa lalu lintas di kawasan itu.

Sesuai timeline yang dibuat dan diumumkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Solo melalui akun Instagram @dpupr _surakarta, pada Juni lalu, pekerjaan pembongkaran pelat lantai jembatan akan dimulai pada 5 September 2022.

Advertisement

Pekerjaan itu akan berlangsung selama kurang lebih satu bulan hingga 6 November 2022. Lantai Jembatan Mojo yang memiliki panjang 225 meter dengan lebar jalan sembilan meter tersebut nantinya diganti dengan pelat baja ortotropik.

Sebelumnya, Dinas PUPR Solo telah memulai persiapan pembongkaran lantai Jembatan Mojo dengan dengan pengencangan baut pada sisi-sisi jembatan. Pekerjaan itu masih berlangsung berdasarkan pengamatan Solopos.com pada Kamis (25/8/2022).

Advertisement

Sebelumnya, Dinas PUPR Solo telah memulai persiapan pembongkaran lantai Jembatan Mojo dengan dengan pengencangan baut pada sisi-sisi jembatan. Pekerjaan itu masih berlangsung berdasarkan pengamatan Solopos.com pada Kamis (25/8/2022).

Para pekerja terlihat masih sibuk mengencangkan baut yang menyangga kerangka atas Jembatan Mojo. Di sisi lain, manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) belum diterapkan. Kendaraan masih bisa melewati Jembatan Mojo dari kedua arah.

Baca Juga: Jembatan Mojo Solo Direhab, Pilihannya Macet atau Memutar Sejauh 8 Km

Advertisement

Join Survey

Nantinya akan diadakan join survey di lokasi. “Kalau untuk Jembatan Mojo rencananya pekan depan akan dirapatkan lagi dengan kontraktor lalu akan join survey untuk finalisasi MRLL-nya,” ujarnya.

Sejauh ini, Jembatan Mojo Solo masih bisa dilewati secara normal dengan dua arah. Setelah join survey dan finalisasi MRLL, baru bisa diketahui apakah jembatan perlu ditutup total atau akan diberlakukan penutupan bergiliran per sisi lajur.

Baca Juga: Pengencangan Baut Awali Proyek Rehabilitasi Jembatan Mojo Solo

Advertisement

“Sejauh ini masih normal, nanti setelah rapat finalisasi MRLL dengan instansi terkait akan diketahui menggunakan satu lajur atau akan ditutup total nantinya,” lanjut Mudo.

Sebagai informasi, Jembatan Mojo akan menjadi jembatan pertama di Kota Solo yang menggunakan teknologi pelat baja ortotropik. Pengerjaan Jembatan Mojo di wilayah Pasar Kliwon, Solo, itu sudah dimulai sejak 21 Juni dan akan selesai pada 4 Desember 2022.

Akan ada perubahan signifikan pada struktur jembatan sepanjang 220 meter tersebut. Proyek dikerjakan oleh dua perusahaan yang terikat kerja sama operasi (KSO). Kedua perusahaan itu yakni PT Salim Perkasa Construction dan PT Karyajati Tata Mandiri.

Advertisement

Baca Juga: Hari Pertama Kerja setelah Isoman, Gibran Langsung Keliling Solo Tinjau Proyek

Teknologi Baru

Perwakilan dari kontraktor tersebut, Agung Ari Widodo, kepada wartawan, Juni, lalu menyebut akan ada pembongkaran lantai beton digantikan dengan teknologi baru yakni pelat ortotropik.

Pengerjaan pembongkaran lantai beton akan dilakukan dari arah Solo menuju Karanganyar dan dibagi menjadi empat area kerja. “Area pembobokan atau pembongkaran akan satu jalur atau setengah badan jembatan, sehingga tidak menutup jalur pada saat pembongkaran lantai beton,” terang Agung.

Meski tidak menutup jalan saat pembongkaran lantai beton, nantinya ketika sudah masuk pemasangan pelat ortotropik, Jembatan Mojo Solo akan ditutup total. Namun, penutupan hanya dalam waktu singkat. Pemasangan pelat akan dimulai pada September 2022.

Baca Juga: Siap-Siap! Rehab Jembatan Mojo Solo Sudah Masuk Tahap Awal Lur

“Ketika masuk pemasangan panel ortotropik, nantinya akan menggunakan alat hiab yang dalam prosesnya dibutuhkan penutupan arus lalu lintas. Pemasangan satu panel membutuhkan waktu 15 menit, sehingga diharapkan tidak ada penutupan jembatan yang memakan waktu berhari-hari,” ujar Agung.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif