SOLOPOS.COM - KGPAA Mangkunegara X memberikan sambutan pada soft opening Taman Pracima atau Pracima Tuin, Solo, Sabtu (21/1/2023). (Solopos.com/Putut Hartanto)

Solopos.com, SOLO–Kota Solo yang saat ini dipimpin Wali Kota Gibran Rakabuming Raka terus berbenah dengan sejumlah pembangunan infrastruktur serta pengembangan destinasi wisata di tengah kota. Destinasi-destinasi baru tersebut menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin menjelajahi Kota Bengawan.

Salah satu destinasi wisata baru adalah Masjid Raya Sheikh Zayed di Jl. Ahmad Yani, Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, yang nyaris selalu ramai dikunjungi khalayak dari berbagai penjuru. Bangunan di dekat Viaduct Gilingan yang mampu menampung 10.000 jemaah itu didesain mirip dengan kemegahan Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Masjid dengan 82 kubah berhias batu pualam putih ini bukan hanya menjadi tempat ibadah bagi umat Muslim, tetapi juga menjadi simbol persahabatan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab. Mengutip surakarta.go.id, Masjid Raya Sheikh Zayed merupakan hibah dari Putra Mahkota UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Shuttle bus wisata Masjid Sheikh Zayed
Dishub Solo meluncurkan shuttle bus wisata untuk menopang pariwisata Solo. (Surakarta.go.id)

Ada pula Solo Safari di Jl. Ir. Sutami, Jebres, Solo, yang merupakan pengembangan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ). Di tempat ini, wisawatan dapat berkeliling dan menyaksikan ragam satwa dari seluruh dunia. Selain bisa mempelajari karakteristik satwa-satwa tersebut, pengunjung juga dapat berinteraksi langsung dan memberi makan binatang tertentu.

Destinasi baru lainnya yakni Pracima Tuin di kompleks Pura Mangkunegaran, Timuran, Kecamatan Banjarsari, Solo, yang menawarkan keindahan taman kerajaan serta fine dining ala bangsawan. Taman ini dibangun Mangkunagoro VII, terinspirasi dari taman-taman indah di Belanda. Pracima Tuin telah dibangun ulang dan menjadi salah satu andalan wisata Solo.

Kunjungan Wisawatan Naik Menggembirakan

Berdasarkan data Surakarta dalam Angka 2022 yang pernah diulas Solopos.com, daya tarik wisata di Kota Solo mampu mendatangkan para wisatawan sebanyak 1.119.006 orang. Angka tersebut meroket tajam dibandingkan dengan 2021 di mana jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Solo berdasarkan daya tarik wisata tercatat hanya 379.029 orang.

Menurut BPS, Kota Solo mempunyai daya tarik wisata berupa objek wisata dan event. Hampir semua objek wisata di Solo mengalami kenaikan pengunjung wisata domestik pada 2022. Misalnya pengunjung Pura Mangkunegaran pada 2021 ada 3.727 orang, naik menjadi 40.168 orang pada 2022. Pengunjung TSTJ atau Solo Safari pada 2021 ada 157.529 orang, naik menjadi 357.123 orang pada 2022.

Sedangkan pengunjung Museum Radya Pustaka 3.553 orang pada 2021 naik menjadi 18.979 orang pada 2022, serta pengunjung Taman Balekambang pada 2021 tercatat 201.356 orang, naik menjadi 451.702 orang pada 2022. Selain itu masih ada sejumlah objek wisata yang mengalami kenaikan pengunjung seperti Museum Lokananta, Museum Keris, dan lainnya.

Solo Safari pembangunan fase kedua gibran rakabuming raka
Dua bocah menaiki kuda poni saat berlibur di Solo Safari, Solo, Jawa Tengah, Selasa (25/4/2023). (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/YU)

Dilihat dari asal kunjungan para wisatawan, total mayoritas kunjungan wisatawan masih didominasi oleh wisata domestik. Namun demikian, kenaikan jumlah wisatawan mancanegara tetap terlihat signifikan pada 2022. Kunjungan wisman ke Solo tercatat ada 73 orang pada 2021, naik menjadi 3.164 orang pada 2022.

Objek wisata yang terpantau paling banyak mengalami kenaikan jumlah pengunjung adalah Pura Mangkunegaran yakni 47 orang padan 2021 dan 1.999 orang pada 2022. Di luar data BPS, beberapa event besar terpantau mendatangkan wisatawan ke Solo sepanjang 2022 meliputi Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah, ASEAN Para Games, dan konser Dream Theater.

Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah pada awal Mei 2023 mengungkapkan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo menduduki peringkat pertama jumlah kunjungan terbanyak dari sektor wisatawan domestik di Jateng. Dalam rentang waktu 15 April hingga awal Mei 2023, tercatat 310.000 orang mengunjungi Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.

Sementara itu, realisasi kunjungan wisata di Kota Solo di tahun ini sudah melebihi target awal. Sub Koordinator Promosi dan Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo Terry Sulistyaningrum di Solo, Rabu(6/9/2023), mengatakan target awal untuk jumlah kunjungan wisatawan domestik yang ke Kota Solo sebanyak 3 juta orang.

“Sedangkan untuk wisatawan asing sebanyak 5.000 wisatawan,” katanya seperti dilansir Kantor Berita Antara. Hingga Juli 2023, terangnya, realisasi angka kunjungan wisatawan domestik sebanyak 3.096.854 wisatawan, sedangkan wisatawan mancanegara sebanyak 10.541 orang.

Kehadiran primadona destinasi baru di Solo memperkuat posisi kota ini sebagai tujuan wisata yang menarik. Tak heran, sejumlah pelaku usaha pariwisata mulai percaya diri menjual pariwisata Solo sebagai single destination tourism. Ketua terpilih Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) DPC Solo, Mirza Ananda, mengatakan Solo sudah memiliki cukup kesiapan menjadi destinasi wisata tunggal.

Pengunjung melihat koleksi Museum Keris Nusantara di Kota Solo, Kamis (3/8/2023) (Espos/Afifa Enggar Wulandari)

Menurutnya, sebelum pandemi Covid-19 para pelaku wisata belum berani menjual wisata Solo sebagai destinasi tunggal dan harus menjualnya bundling dengan Jogja atau Candi Borobudur. “Sekarang udah pede [percaya diri] lah, apalagi karena tabungan lokasi wisata di Solo bertambah akibat pembangunan prioritas ya,” ujar Mirza di kantor Batari Tour and Travel, Kamis (14/9/2023).

Kendati demikian, dia mencatat Solo belum bisa menyasar mass market wisata. Pasalnya, beberapa lokasi wisata di Solo masih dibanderol dengan biaya premium untuk pasar menengah ke atas sehingga terasa lebih mahal dibandingkan dengan Jogja. Meski begitu, lanjutnya, premium market juga menguntungkan bagi Solo asalkan packaging tepat sehingga mampu menarik repeat order para wisatawan.

Mirza juga mengapresiasi keunggulan wisata Solo yang menyediakan hampir semua aspek, meliputi budaya, tradisi, religi, dan kuliner. Dia menilai pembangunan pariwisata perlu diimbangi peningkatan kemampuan hospitality dan pengetahuan budaya seluruh stakeholder pariwisata. Peningkatan kemampuan juga harus sampai pada lapisan bawah seperti sopir bus pariwisata, tukang parkir, dan lainnya.

Restoran Luas Harga Terjangkau Minim

Selain itu, ketersediaan restoran luas dengan harga terjangkau masih sedikit di Solo. Menurutnya, pilihan yang ada hanyalah restoran premium atau kuliner pinggir jalan yang kurang representatif.

Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo, Gembong Hadi Wibowo, mengatakan Solo memang sudah lumayan siap menjadi destinasi wisata tunggal. Dia melihat hal ini dapat meningkatkan lamanya wisatawan berada di Solo sehingga length of stay Solo meningkat.

“Namun ada isu baru, yaitu mengatasi crowd wisatawan di dalam kota, dan ini memang harus diselesaikan bersama karena kalau dari kami sendiri mengatasi ini, tentunya kewalahan. Namun kami rasa meningkatkan public transportation di Solo lewat salah satunya BST yang sudah mencakup beberapa sudut kota itu lebih baik ya,” papar Gembong saat dihubungi Solopos.com, Jumat (15/9/2023).

Museum Radya Pustaka solo
Pengunjung melihat koleksi Museum Radya Pustaka di Jl. Slamet Riyadi No.275, Solo, Selasa (16/8/2022). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Selanjutnya, Gembong juga mengakui restoran luas dengan harga terjangkau di Solo memang masih kurang banyak. Menurutnya, hal ini juga dikarenakan informasi mengenai ketersediaan pusat kuliner di Solo belum banyak tersebar. Ke depan, Gembong berharap media sosial menjadi sarana utama penyebaran pariwisata Solo.

Pada bagian lain, pengamat sejarah dan pariwisata Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Insiwi Febriary, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (15/9/2023), meyakini Solo sudah layak menjadi single destination. Hal ini dia lihat dari infrastruktur yang lengkap, ragam objek wisata budaya, dan sarana dan prasarana yang mendukung.

Dia menyoroti eksistensi Vorstenlanden Pura Mangkunegaran dan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang semakin diminati sebagai destinasi wisata. Lebih lanjut, Insiwi mendukung kesinambungan kerja sama antardaerah di Soloraya. Menurutnya, hal itu membuat wisatawan memiliki banyak tujuan wisata yang dapat meningkatkan pendapatan asli daerah masing-masing.

Ketua Komunitas Solo Societeit, Dani Saptoni, mengakui Solo memang sudah menarik sebagai destinasi wisata. “Kita juga harus menyadari Solo merupakan kota yang memiliki signifikansi budaya dan itu merupakan aset terbesarnya, sehingga menjual pariwisata Solo harus cukup kreatif mengemas sejarahnya juga,” ujar Dani saat dihubungi Solopos.com, Jumat.



Dani berharap pengetahuan budaya dan sejarah para guide tour wisata Solo bisa ditingkatkan agar wisatawan dapat memahami sejarah Kota Solo. Selain itu, Dani juga mengingatkan agar stakeholder pariwisata Solo bekerja sama menjaga landmark bersejarah Kota Solo. Dia berharap pembangunan pariwisata tidak akan merusak landmark Kota Solo sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya