Soloraya
Minggu, 19 Desember 2021 - 14:26 WIB

Sedih... Pekerja Kapal Pesiar Asal Sukoharjo Tak Bisa Pulang Kampung

R Bony Eko Wicaksono  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapal Pesiar Diamond Princess (Twitter-@Sasamon99)

Solopos.com, SUKOHARJO – Para perantau yang bekerja di luar negeri sebagai awak kapal pesiar dan pelayaran di Desa Pengkol, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, dipastikan tidak pulang kampung saat libur Natal dan Tahun Baru. Mereka tak bisa pulang kampung menyusul pembatasan pelaku perjalanan luar negeri ke Indonesia akibat mengganasnya varian Omicron.

Selama ini, Desa Pengkol dikenal sebagai kampung pelayaran di wilayah Nguter. Sebagian warga bekerja sebagai awak kapal pesiar dan pelayaran. Dahulu, ratusan warga setempat merantau ke luar negeri sebagai awal kapal pesiar dan pelayaran. Kini, jumlah perantau yang mengadu nasib di luar negeri hanya tinggal puluhan orang.

Advertisement

Baca juga: Bawa Pesan Persatuan, Ini Wujud Pohon Natal dari Sapu Lidi di Klaten

Mereka harus berpikir ulang saat hendak pulang ke kampung halaman saat perayaan Natal dan Tahun Baru saat varian Omicron mengganas di luar negeri. Pemerintah memperketat pelaku perjalanan dari luar negeri baik Warga Negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA).

Advertisement

Mereka harus berpikir ulang saat hendak pulang ke kampung halaman saat perayaan Natal dan Tahun Baru saat varian Omicron mengganas di luar negeri. Pemerintah memperketat pelaku perjalanan dari luar negeri baik Warga Negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA).

“Kemungkinan para perantau yang bekerja di kapal pesiar dan pelayaran tidak pulang kampung pada akhir tahun. Mereka tetap bekerja di luar negeri karena pembatasan yang dilakukan pemerintah menyusul lonjakan kasus varian Omicron,” kata Kepala Desa Pengkol, Sugiyo, saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (19/12/2021).

Baca juga: Biar Gak Itu-itu Aja, Ini Ada Ide Kado Natal untuk Keluarga

Advertisement

“Di beberapa negara seperti Inggris dan Belanda, lonjakan kasus Omicron meningkat tajam. Nah, para perantau diperkirakan menunda pulang kampung hingga kondisi kasus Covid-19 di luar negeri melandai,” ujar dia.

Baca juga: 3 Jembatan Dibangun di Jalur Proyek JLT Sukoharjo, Mana Saja Lokasinya?

Mudik Nataru

Sugiyo menyampaikan pemerintah desa siap mendata dan memantau perantau atau kaum boro yang tiba di kampung halaman. Hal ini bagian dari upaya pengendalian persebaran pandemi Covid-19. Terlebih, pemerintah telah memastikan tidak ada penyekatan saat perayaan Natal dan Tahun Baru lantaran mempertimbangkan kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi.

Advertisement

Saat Lebaran, perangkat desa setempat mendatangi rumah setiap perantau yang tiba di kampung halaman. Mereka wajib melakukan rapid test antigen dan menjalani isolasi mandiri di rumah Hal ini bagian dari tata kelola pencegahan pandemi Covid-19 yang wajib dijalankan pemerintah desa/kelurahan.

Baca juga: Siap-Siap, Ini Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru di Solo

“Polanya hampir sama saat libur perayaan Lebaran. Namun, kali ini jumlah perantau yang pulang kampung jauh lebih sedikit dibanding Lebaran,” papar dia.

Advertisement

Sebelumnya, Sekda Sukoharjo, Widodo menghimbau agar para perantau menunda pulang ke kampung halaman saat perayaan Natal dan Tahun Baru. Hal ini bagian dari antisipasi ledakan kasus Covid-19 yang dipengaruhi tingginya mobilitas masyarakat. Mobilitas masyarakat dari luar daerah bisa memicu munculnya klaster baru Covid-19 di Sukoharjo. Pemkab Sukoharjo tak ingin terjadi lonjakan kasus Covid-19 seperti pada pertengahan Juni-Juli. Kala itu, seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 penuh lantaran saking banyaknya warga yang terinfeksi Covid-19.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif