SOLOPOS.COM - Ilustrasi penipuan. (Freepik.com)

Solopos.com, BOYOLALI — Cerita sedih dialami seorang perempuan lanjut usia (lansia), Mulyani, 63, asal Dusun/Desa Mojolegi, RT 002/RW 002, Kecamatan Teras, Boyolali, yang menjadi korban penipuan orang yang mengaku petugas sales pada Jumat (4/8/2023).

Kasus tersebut telah dilaporkan ke Polsek Teras pada Jumat sore. Kapolsek Teras, AKP Agus Marjoko, membenarkan adanya laporan terkait kasus penipuan itu. Ia menjelaskan kejadian bermula pada Jumat sekitar pukul 14.00 WIB.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Seorang perempuan yang mengaku petugas sales mebel mendatangi rumah korban bernama Mulyani. Perempuan yang mengaku petugas sales tersebut diperkirakan usia 50-an tahun. Saat datang, pelaku penipuan yang mengaku petugas sales di Teras, Boyolali, itu memakai helm, berkacamata, dan naik sepeda motor Honda Scoopy warna cokelat.

Pelaku kemudian menyampaikan tetangga depan rumah Mulyani membeli barang senilai Rp2,5 juta. Namun, baru dibayar Rp2 juta, sehingga pembayaran kurang Rp500.000. Tetangga itu kebetulan berada di luar kota dan pelaku mengatakan Mulyani diminta melunasi biaya pembelian mebel tersebut.

Barang tersebut dijanjikan dikirim pada Jumat pukul 15.00 WIB. Mulyani pun memberikan uang Rp500.000 kepada orang tak dikenal tersebut dengan harapan sang tetangga mengembalikan uangnya.

“Setelah menyerahkan uangnya, Mulyani baru cross check ke orang tua si tetangga itu. Kemudian dihubungi, ternyata si tetangganya tadi enggak beli apa-apa. Baru sadar ketipu,” kata Kapolsek Teras saat dijumpai Solopos.com di kantornya, Selasa (8/8/2023).

Kapolsek menjelaskan uang Rp500.000 tersebut sedianya digunakan Mulyani untuk keperluan pribadi. Ia menjelaskan sehari-hari perempuan lansia yang menjadi korban penipuan petugas sales gadungan di Teras, Boyolali, mendapatkan uang dari keponakannya karena Mulyani sudah tidak bekerja.

Korban termasuk Warga Tidak Mampu

Uang dari keponakan itu kemudian Mulyani kumpulkan. “Kalau bagi Bu Mulyani uang segitu bukan uang yang kecil, karena uang itu dikasih keponakannya untuk keperluan sehari-hari. Kasihan secara moral, bisa dibilang kategori tidak mampu,” kata dia.

Ia menjelaskan tim Polsek Teras belum menemukan titik terang terkait kasus tersebut dan masih proses penyelidikan. Agus menjelaskan kesulitannya dalam mengungkap kasus itu karena minimnya saksi, kamera CCTV tidak ada, dan bukti pendukung juga minim.

“Sebenarnya pas kejadian itu keponakannya juga sempat lihat si pelaku ini,” kata dia. Kanit Reskrim Polsek Teras, Iptu Wahyu Suhartanto, menambahkan Mulyani teperdaya ucapan pelaku penipuan berkedok petugas sales yang mengatakan tetangganya sudah hampir pulang ke Teras, Boyolali, dan sudah sampai Solo.

Wahyu melanjutkan sebagai orang dengan budaya ketimuran yang memiliki rasa kekeluargaan tinggi, akhirnya Mulyani menyerahkan uang yang diminta si pelaku. Iptu Wahyu meminta masyarakat untuk lebih hati-hati dalam melakukan sistem pembayaran serupa cash on delivery (COD).

“Jangan mudah percaya, intinya crosscheck dulu kepada yang bersangkutan,” kata dia. Berdasarkan salah satu tetangga Mulyani yang enggan disebut namanya, uang yang hilang tersebut dikumpulkan dengan susah payah oleh Mulyani untuk membayar pajak tanah.

Sempat beredar kabar Mulyani hidup melajang dan sendiri di rumahnya, akan tetapi tetangga tersebut membantah dan mengungkapkan Mulyani tinggal bersama keponakannya. “Mbah Mul tinggal di rumah mendiang sang ayah bersama keponakannya,” kata dia.

Karena Mulyani tidak bekerja, untuk kehidupan sehari-hari ia bergantung kepada keponakannya. Uang senilai Rp500.000 tersebut merupakan uang yang ia kumpulkan dari pemberian sang keponakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya