SOLOPOS.COM - Warga berusaha memadamkan kebakaran hutan di Gunung Prongos, Desa Sempukerep, Sidoharjo, Wonogiri, Selasa (17/10/2023) malam. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI – Seorang warga Desa Sempukerep, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri, Agus, 48, meninggal dunia saat berusaha memadamkan kebakaran hutan di Gunung Prongos, Desa Sempukerep, Selasa (17/10/2023) malam.

Camat Sidoharjo, Sarosa, mengatakan Agus meninggal dunia saat berupaya memadamkan api yang membakar area lahan hutan Gunung Prongos. Tetapi dia meninggal bukan karena terbakar api dari kebakaran itu, melainkan serangan jantung.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sebelum meninggal, Agus sempat beristirahat di dekat lokasi kebakaran. Tidak lama kemudian dia terjatuh lalu pingsan. Pada saat itu ada satu warga lain, tetapi jaraknya berjauhan.

Menurut Sarosa, warga Sempukerep, Sidoharjo, Wonogiri, yang meninggal saat pemadaman kebakaran itu memang mempunyai riwayat penyakit jantung.

Sebenarnya warga dan kepala desa sudah mengingatkan korban agar tidak perlu ikut mendaki gunung untuk memadamkan kebakaran tersebut.

“Ternyata dia nglimpe teman-temannya, naik terlebih dulu. Terus malah ditemukan pingsan lalu meninggal dunia pada Selasa pukul 22.00 WIB. Korban lalu ditandu ke bawah karena sudah meninggal dunia di atas,” kata Sarosa saat dihubungi Solopos.com, Rabu (18/10/2023).

Sarosa melanjutkan kebakaran di Gunung Prongos, Desa Sempukerep, itu sudah berlangsung selama sepekan terakhir. Kebakaran awalnya bermula dari lahan hutan di Desa Sembukan, Kecamatan Sidoharjo, kemudian merembet sampai lahan hutan di Desa Sempukerep.

Pola kebakaran di lokasi itu tidak meluas, tetapi memanjang. Kebakaran berada di atas gunung, jauh dari pemukiman. Pemadaman terus dilakukan oleh warga setempat dan sejumlah sukarelawan.

“Pemadaman biasanya dilakukan malam hari. Kalau siang hari apinya tidak kelihatan,” ucap dia. Proses pemadaman terkendala medan gunung yang berjurang-jurang dan jauh dari pemukikan. “Sampai sekarang masih terbakar tapi tidak terlalu besar,” imbuhnya.

Kebakaran lahan hutan di Sidoharjo bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, kebakaran juga melanda hutan di Gunung Kelir, Desa Sembukan, Sidoharjo.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Wonogiri, Joko Santoso, mengatakan kebakaran di Gunung Kelir terjadi pada Minggu (15/10/2023) pukul 14.00 WIB.

Damkar Wonogiri bersama sejumlah relawan, personel Polsek Sidoharjo, dan Koramil Sidoharjo berhasil memadamkan api tersebut tidak terlalu lama setelah api berkobar.

Selain di Gunung Kelir, pada hari yang sama juga kebakaran terjadi di lahan milik warga di Desa Tremes, Sidoharjo. Lahan itu tidak memiliki banyak tegakan, melainkan rerumputan dan semak-semak.

Api berhasil dipadamkan dengan bantuan satu unit mobil damkar Wonogiri. Joko belum mengetahui persis penyebab kebakaran di kedua tempat tersebut.

“Pemadaman selesai pada Minggu pukul 16.00 WIB. Pemadaman berjalan lancar, aman, dan terkendali,” kata Joko kepada Solopos.com, Minggu.

Joko menyampaikan warga yang bermukim di dekat area lahan hutan diimbau untuk berhati-hati. Sebab kondisi kemarau panjang seperti ini rawan terjadi kebakaran di kawasan lahan hutan.

Masyarakat juga diminta untuk meminimalisasi menyalakan api di lahan hutan, termasuk tidak membakar sampah di lahan kering.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya