SOLOPOS.COM - DAM COLO -- Dam Colo memiliki peranan vital bagi produksi padi di Sukoharjo. Namun sedimentasi di dam ini dinilai sudah cukup parah sehingga mengganggu fungsi distribusi pengairannya. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Sukoharjo (Solopos.com) – Perum Jasa Tirta I Wilayah Bengawan Solo mengusulkan pengerukan Bendung Colo di Desa Pengkol, Kecamatan Nguter, dilakukan tahun 2012 mendatang. Biaya untuk kegiatan tersebut diperkirakan tidak akan cukup hanya dengan Rp 1 miliar.

DAM COLO -- Dam Colo memiliki peranan vital bagi produksi padi di Sukoharjo. Namun sedimentasi di dam ini dinilai sudah cukup parah sehingga mengganggu fungsi distribusi pengairannya. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Divisi (Kadiv) Jasa Air dan Sumber Air (ASA) Perum Jasa Tirta I Wilayah Bengawan Solo, Winarno Susilardi, menyebutkan telah mengusulkan proyek pengerukan Bendung Colo kepada Perum Jasa Tirta pusat. Diharapkan kegiatan tersebut dapat disetujui dan dilaksanakan tahun 2012 mengingat sifatnya sudah mendesak.

“Sudah diusulkan kepada Perum Jasa Tirta tahun ini dan kami mengharapkan kegiatan sudah bisa direalisaskan tahun 2012 nanti,” ungkap Winarno ketika dihubungi Espos akhir pekan lalu. Winarno memaparkan saat ini material endapan lumpur di depan pintu Bendung Colo diperkirakan telah mencapai ratusan ribu meter kubik. Jika tidak segera dilakukan pengerukan, kondisi tersebut dikhawatirkan akan semakin parah. Terlebih menurutnya proses sedimentasi cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Dikemukakan Winarno, meski sejauh ini belum ada kajian spesifik, fakta di lapangan menunjukkan proses sedimentasi di Bendung Colo semakin mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Selama ini, kata dia, endapan lumpur terus menggunung setelah selama delapan tahun terakhir tidak pernah dikeruk.

“Biayanya besar, Rp 1 miliar jelas lebih, tidak cukup. Itu hanya untuk pengerukan sedimen yang makin lama makin menumpuk sampai di depan pintu air. Diharapkan nanti itu bisa dibersihkan secara tuntas sekaligus,” ujarnya.
Winarno menambahkan, setelah pengerukan, perlu dilakukan upaya antisipasi guna menanggulangi proses sedimentasi yang selama ini terus berlangsung dan bahkan justru semakin parah. Salah satu cara, sebut dia, adalah mengintensifkan upaya dan langkah-langkah konservasi di lereng Gunung Lawu yang menjadi hulu Sungai Bengawan Solo.

Sebelumnya dalam kesempatan terpisah, Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Colo Timur, Sarjanto, menegaskan pengerukan Bendung Colo mendesak dilakukan dalam waktu dekat. Hal itu agar endapan yang kian menumpuk tidak mengganggu fungsi bendung dan menimbulkan kerugian bagi petani. “Efek sedimentasi tidak hanya di Bendung Colo saja, namun sampai ke saluran di bawahnya. Jangan sampai nanti berlarut-larut dan mengganggu fungsi bendung, apalagi sekarang ada areal genangan dijadikan lahan bercocok tanam,” tandasnya.

try

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya