SOLOPOS.COM - Es dawet ungu di kawasan Pasar Tegalgede, Bejen, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Rabu (24/8/2022). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Cuaca panas belakangan ini kerap mewarnai siang hari di Kabupaten Karanganyar. Di cuaca seperti ini, enaknya minum yang segar, salah satunya yang layak dicoba adalah es dawet ungu.

Minuman segar ini dijajakan di sekitar Pasal Tegalgede, Bejen, Kecamatan Karanganyar. Lokasi tepatnya ada di pojokan luar tembok sisi utara-barat pasar. Bagi yang ingin ke sana naik sepeda motor maupun mobil bisa langsung parkir di depan gerobak dawet. Sehingga tak perlu capai-capai lagi jalan kaki.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Minuman manis dengan isi cendol itu sendiri terasa nikmat dan menyegarkan tenggorokan.
Di dalam semangkuk es dawet ini ada isian cendol, bubur mutiara, dan agar-agar yang disiram santan. Lalu semua itu ditambahi gula jawa yang kental sebagai pemanisnya.

Jika meminum di tempat, pembeli akan mendapatkan gratis tape ketan yang langsung dicampurkan ke mangkuk. Yang unik dari es dawet ini adalah cendolnya yang dibuat dari ubi ungu asli. Sehingga selain warna cendolnya ungu, sensasi rasa ubi ungunya juga terasa banget.

Baca Juga: Daftar Kuliner di Tawangmangu Baru: Nasi Kucing & Kambing Guling

Es dawet ungu ini dijual, Surono, 40. Ia menggunakan ubi ungu sebagai bahan utama Cendol nya  dilatarbelakangi melimpahnya komoditas itu di sebagian wilayah Karanganyar. Sehingga ia ingin memanfaatkan hasil bumi itu sebagai salah satu bahan kuliner khas berupa es dawet.

kuliner karanganyar
Surono, penjual es dawet ungu di kawasan Pasar Tegalgede, Bejen, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, sedang melayani pembeli, Rabu (24/8/2022). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

“Dulu awal saya jualan es dawet cendolnya pakai bahan tepung biasa, warnanya putih. Lalu saya coba berkreasi menggunakan bahan ubi ungu yang banyak ditanam di daerah Matesih, Tawangmangu. Ternyata pembeli suka,” ujarnya, Rabu (24/8/2022).

Surono sudah berjualan es dawet ungu sejak sekitar lima tahun lalu. Ia kini memiliki banyak pelanggan dari berbagai kalangan. Mulai dari pelajar, guru, pegawai, hingga bakul sayur untuk dijual lagi.

Murah Meriah

Dalam sehari, rata-rata ia menjual 200 prosi. Harganya juga ramah kantong, cukup Rp4.000 seporsi, kita bisa merasakan kesegaran ubi ungu yang diguyur santan dan gula jawa.

Baca Juga: Ini Dia Ragam Kuliner Khas yang Wajib Anda Coba Saat ke Tawangmangu

Bagi yang ingin membeli es dawet ubi ungu ini sebaiknya datang sebelum pukul 12.30 WIB karena setelah itu biasanya sudah habis. “Saya buka jam 08.30 WIB sampai sekitar jam 12.30 WIB karena jam segitu biasanya sudah habis,” ujar warga Tegalgede, Kecamatan Karanganyar ini.

Tidak hanya es dawetnya yang unik, tetapi gerobak Surono ini juga unik. Karena alat untuk berjualan ini juga serba berwarna ungu. Gerobak itu menyatu dengan sepeda motor yang sudah dimodifikaai. Lagi-lagi, sepeda motor ini juga berwarna ungu.

“Gerobak dan sepeda motornya saya bikin berwarna ungu semua agar temanya sama dengan dawet ungu atau ubi ungu,” inbuh Surono.

Salah satu pembeli, Novi Puji, mengatakan es dawet ungu ini  memiliki rasa yang khas. “Rasa cendolnya khas seperti ubi ungu dan gulanya juga enak. Jadi rasanya pas, segar,” ujar warga Tegalgede ini yang sudah jadi langganan Surono sejak lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya