SOLOPOS.COM - Suasana pantai buatan di tengah sawah di Bale Rantjah Boyolali, Selasa (1/2/2022). (Solopos-Ni`matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Pengelola Bale Rantjah Park di Desa Gombang, Kecamatan Sawit, Boyolali, sengaja mencari ide konsep tempat wisata yang beda dari yang lain sebelum memutuskan membuat pantai buatan yang lokasinya di tengah persawahan.

Menurut Eva Riani, pemilik sekaligus pengelola Bale Rantjah Boyolali, ide pantai buatan di tengah sawah tersebut baru direalisasikan pada 2021. “Untuk Bale Rantjah yang pertama kali dibuka itu restoran, sudah ada sekitar tiga tahun yang lalu. Kemudian kami sambil jalan, sambil mencari konsep baiknya dibangun apa ya agar beda dengan yang lain,” katanya kepada Solopos.com di Bale Rantjah, Selasa (1/2/2022)

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Eva tak memilih konsep waterpark atau waterboom seperti banyak objek wisata lainnya. Dia justru menginginkan agar masyarakat lebih dekat saat ke pantai. “Kami cari konsep yang beda. Jadi biar kita ke pantainya lebih dekat gitu lho. Kami itu dulu mikirnya pandemi, nggak bisa kemana-mana juga jadi mungkin lebih dekat dengan pantai buatan dan di tengah sawah. Ala-ala beach club di Bali, ya jadinya Bali-nya Boyolali,” kata wanita asal Sumber, Solo, itu sambil tertawa kecil.

Baca juga: Seru! Piknik di Pantai Buatan Bale Rantjah Boyolali Bonus View Sawah

Dia menjelaskan ide pantai buatan terealisasi pada Oktober 2021. Bale Rantjah menyediakan pantai buatan bertema Coconut Island yang terdiri dari tiga kolam bagi pengunjung, yakni dewasa, kolam untuk anak-anak, dan untuk balita. Di antara tiga kolam itu ada pulau buatan serta pohon kelapa.

“Jadi untuk keunggulannya di sini, kami menampilkan wahana air dengan pemandangan view sawah. Jadi pantai di tengah sawah. Pantai biasanya kan nggak ada di tengah sawah kan. Ini kan dibikin pantai di tengah sawah di mana mata airnya mengalir terus,” ungkap Eva.

Bukan Air Kaporit

Lebih lanjut, Eva mengatakan air yang berada di tiga kolam tersebut adalah mata air asli yang mengalir dari umbul di sekitar pantai buatannya.

“Ini airnya dari mata air, bukan air kaporit, jadi ini mata air asli ya. Hampir di setiap titik di sini ada mata air, sekitar 7 mata air di sekitar sini. Dari mata air, kami alirkan ke kolam,” jelas perempuan 35 tahun tersebut.

Baca juga: Ada Pantai di Sawit Boyolali Lho! Ini Foto-Foto Wisata Air Bale Rantjah

Eva mengatakan untuk hari Senin hingga Kamis, Bale Rantjah Boyolali buka mulai pukul 09.00 WIB hingga 18.00 WIB. Kemudian Jumat buka mulai pukul 10.00 WIB hingga 18.00 WIB dan Sabtu, Minggu serta hari libur buka mulai 08.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Lebih lanjut, Eva menginformasikan pengunjung pantai buatan di Boyolali tersebut berasal dari banyak daerah. “Ada yang dari Semarang, Jogja, Kudus, banyak lah. Apalagi sewaktu puasa dan lebaran kemarin. Banyak yang booking untuk buka puasa bersama atau reunian,” katanya.

Menurut Eva, tiket masuk pantai buatan di Boyolali tersebut per orang dibandrol Rp20.000 di hari biasa dan Rp30.000 untuk weekend dan hari libur.

Baca juga: Di Sawit Boyolali, DAPM Dipinjamkan ke Kelompok Usaha Tanpa Jaminan

Salah satu pengunjung pantai buatan Boyolali, Zaelani, mengatakan baru kali pertama mengunjungi Bale Rantjah. Ia mengatakan alasannya datang bersama istri dan kedua anaknya karena lokasinya lumayan dekat dengan rumah.

“Selain dekat rumah saya ya, hanya 30 menit dari Ponggok, Klaten, ternyata tempatnya bagus juga buat anak-anak, harga makanan juga oke,” ungkapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya