SOLOPOS.COM - Politeknik Indonusa Solo bersama salah satu mitra binaan UMKM di Mancasan Baki, Sukoharjo menggandeng tim penyuluh anti narkoba P4GN Sukoharjo Danar and The Blangkon’s sebagai endorsment produk gitar (istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Empat organisasi berkolaborasi menggelar Sukoharjo Ekonomi Kreatif Expo pada Jumat-Minggu (25-27/3/2022) di Pakuwon Mall Solo Baru.

Bersamaan event tersebut, akan diluncurkan aplikasi digital platform Ekraf Sukoharjo untuk memfasilitasi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar bisa melakukan ekspansi bisnis menuju rantai pasar global.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Keempat organisasi itu Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sukoharjo, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sukoharjo. Selain itu, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sukoharjo dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sukoharjo.

Baca Juga : Solo Art Mart #12 Pamerkan Berbagai Produk Ekonomi Kreatif di Soloraya

Peluncuran digital platform Ekraf Sukoharjo direncanakan saat pembukaan Sukoharjo Kreatif Expo pada Jumat (25/3/2022). Ketua BPC HIMPI Sukoharjo sekaligus owner Digital Media Integra, Agung Dirmansyah, mengatakan pasar ekspor diharapkan tidak hanya menjadi ladang perusahaan besar Indonesia untuk ekspansi bisnisnya.

Agung mendorong pelaku UMKM bisa menembus pasar tersebut. Terlebih, lanjutnya, tren ekosistem Diaspora Tanah Air tumbuh cukup pesat sehingga membuka peluang lebar bagi pelaku UMKM masuk dalam rantai pasar global.

“Kami mendorong dan memfasilitasi pelaku UMKM di Sukoharjo untuk merambah pasar global dengan memanfaatkan aplikasi Ekraf Sukoharjo. Buyer maupun investor luar negeri bisa mengakses aplikasi untuk melihat beragam jenis produk UMKM yang ditawarkan pelaku usaha,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (12/3/2022).

Baca Juga : Bangkit dari Pandemi, Pemkab Kulonprogo Genjot Sektor Ekonomi Kreatif

Menurut Agung, pelaku usaha hanya perlu memasukkan data identitas diri dalam kolom registrasi dan mencantumkan kontak telepon yang bisa dihubungi. Pelaku usaha juga bisa mengecek kondisi bisnis lewat Ekraf Sukoharjo.

Kemitraan dan Kolaborasi

Agung menjelaskan aplikasi tersebut bisa memberikan rekomendasi akurat guna membantu pengembangan bisnis. Para pelaku usaha tak perlu lagi menghabiskan waktu mengurus dokumen perizinan sehingga lebih fokus dalam mengembangkan perizinan.

“Untuk sementara, ada 65 pelaku UMKM yang bergabung dengan memanfaatkan Ekraf Sukoharjo. Mereka dari beberapa klaster seperti klaster rotan, klaster batik, klaster mebel, dan lainnya. Ke depan, jumlah pelaku UMKM yang berpartisipasi dalam Ekraf Sukoharjo diperkirakan bertambah,” ujar dia.

Baca Juga : Go Digital, Ini yang Harus Dilakukan Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Lebih lanjut, ia menyampaikan pola kemitraan dan kolaborasi harus melibatkan stakeholder, termasuk Pemkab Sukoharjo selaku pemangku kepentingan. Dukungan pemerintah menjadi instrumen vital dalam pengembangan maupun pemasaran produk unggulan di Kabupaten Jamu.

Ketua Kadin Sukoharjo, Kadar Susanto, mengatakan event tersebut bertujuan mengenalkan beragam produk unggulan UMKM Sukoharjo sehingga dikenal masyarakat. Selain itu, kegiatan itu diharapkan mampu membangkitkan sektor UMKM yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya