Solopos.com, SOLO — Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo adalah salah satu kerajaan yang masih terjaga eksistensinya dan dipelihara sebagai warisan budaya. Dalam lingkungan keraton, semua kebutuhan raja dan keluarganya diurus oleh para abdi dalem. Lantas, berapa gaji yang diterima abdi dalem Keraton Solo?
Berdasarkan catatan Solopos.com, pembayaran gaji dilakukan Lembaga Dewan Adat (LDA) yang digawangi salah satu adik kandung Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi, G.K.R. Koes Murtiyah, atau akrab disapa Gusti Moeng. Mulai Februari 2019, pembayaran dilakukan melalui rekening bank agar tertib secara administrasi, sesuai amanat Gubernur Jawa Tengah.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Baca juga: Walah, Keraton Solo Punya Harta Tak Ternilai Tapi Enggak Bisa Diakses
Sampai 2019, ada sekitar 400-an abdi dalem di Keraton Solo yang mendapat gaji dari hasil patungan para kerabat kerajaan. Adapun besarannya paling sedikit kala itu Rp90.000 dan paling besar Rp1,5 juta. Gaji diberikan sesuai jabatan dan masa pengabdian para abdi dalem untuk keraton.
“Paling sedikit [gaji] Rp90.000-an untuk abdi dalem angkatan 2004. Paling gede sampai Rp1,5 juta untuk wakil pengageng, ya sesuai jabatan dan pengabdian,” jelas Gusti Moeng kepada Solopos.com pada 26 Februari 2019.
Baca juga: Makna Catur Sagatra, Sinergi Keraton Solo & Jogja
Sosok Abdi Dalem
Dikutip dari Wikipedia, Jumat (18/3/2022), abdi dalem adalah orang yang mengabdikan dirinya kepada keraton dan raja dengan segala peraturan yang ada. Abdi merupakan kata dasar dari mengabdi dan dalem dimaknai sebagai kata ganti sebutan raja.
Abdi dalem tidak mengenal hari libur. Namun, bukan berarti ketika sudah menjadi abdi dalem, baik di Keraton Solo maupun Jogja akan mendapat gaji tinggi. Salah satu alasan utama menjadi abdi dalem adalah mendapatkan ketentraman jiwa dan kebahagiaan batin.
Baca juga: Sengkarut Putra Mahkota: Pemimpin Keraton Solo Berdasar Wahyu Ilahi
Salah seorang abdi dalem Keraton Solo, Hendro Laksono, mengaku menerima gaji senilai Rp360.000 untuk bulan ini. Gaji senilai itu termasuk tinggi di antara abdi dalem lain karena dia merangkap pekerjaan. Pria 61 tahun itu telah menjadi abdi dalem sejak 1981.
“Cukup enggak cukup wong [tapi] nyatanya cukup. Gaji seberapa pun ikhlas karena niatnya memang mengabdi untuk Keraton. Boleh tinggal di Baluwarti selama puluhan tahun cukup membayar Rp10.000 per tahun. Untuk kebutuhan sendiri saya nyambi berdagang,” kata dia.