SOLOPOS.COM - Bus pengangkut arus balik Lebaran di Terminal Ir Soekarno, Klaten, dimulai pada H+4, Rabu (4/5/2022). Sebagian pemudik di Soloraya juga melintasi Kota Solo sehingga terjadi peningkatan arus balik di Kota Solo, sejak Rabu. (Solopos/Fahmi Ghiffari).
Solopos.com, KLATEN — Puncak arus balik Lebaran 2022 di Terminal Ir. Soekarno Klaten, Jawa Tengah sudah terjadi pada Sabtu (7/5/2022).
Tetapi, hingga Minggu (8/5/2022) masih terpantau kaum boro Wonogiri kembali ke perantauan. Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com dari Terminal Ir. Soekarno Klaten, peningkatan keberangkatan penumpang dari terminal sudah terjadi sejak Rabu (4/5/2022).
Puncaknya pada Sabtu (7/5/2022), total penumpang arus balik Lebaran mencapai 1.824 orang dalam sehari. Pada Minggu (8/5/2022), jumlah penumpang yang diberangkatkan dari terminal sebanyak 1.529 orang.
Total penumpang arus balik yang diberangkatkan dari Terminal Ir. Soekarno Klaten sejak Rabu (4/5/2022) hingga Minggu (8/5/2022) sebanyak 6.456 orang.
Total penumpang arus balik yang diberangkatkan dari Terminal Ir. Soekarno Klaten sejak Rabu (4/5/2022) hingga Minggu (8/5/2022) sebanyak 6.456 orang.
Ribuan orang itu merupakan penumpang bus jarak jauh. Rata-rata mereka menuju Jabodetak serta Surabaya. Saban hari, ada 400-500 bus jarak jauh diberangkatkan dari terminal.
Baca Juga : Arus Balik Lebaran di Terminal Ir. Soekarno Klaten Diprediksi 6-8 Mei
“Namun, jumlahnya tidak sebanyak sebelumnya,” kata Saryana saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (10/5/2022).
Di sisi lain, pedagang di Terminal Ir. Soekarno Klaten mengaku omzet meningkat seiring peningkatan jumlah penumpang yang turun maupun naik dari terminal. Peningkatan pembeli terjadi mulai Rabu (4/5/2022).
“Banyak penumpang, alhamdulillah banyak yang beli. Alhamdulillah peningkatan omzet sampai 100 persen. Omzet per hari bisa sampai Rp1 juta,” kata salah satu pedagang di kios terminal, Lisa.
Baca Juga : Lega… Terminal Ir. Soekarno Klaten Ancang-ancang Menyambut Pemudik
Kondisi terminal pada Lebaran tahun ini menggembirakan bagi para pedagang kios. Pasalnya, dua kali Lebaran sebelumnya kondisi terminal sepi lantaran larangan mudik Lebaran.
“Kalau Lebaran tahun sebelumnya tidak bisa diomongkan. Karena kondisi terminal benar-benar sepi. Tetapi kami tetap bertahan,” jelas Lisa.