SOLOPOS.COM - Seorang warga menggunakan ember berisi air dan menyiramkan ke arah sumber api yang berkorbar luar biasa dalam musibah kebakaran rumah di Jalan Brigjen Katamso, Kampung Ringinanom, Kelurahan Sragen Kulon, Sragen, Kamis (17/8/2023). (Istimewa/Warga Sragen)

Solopos.com, SRAGEN—Dalam sehari ada tiga kasus kebakaran yang melanda wilayah Gemolong, Sidoharjo, dan Sragen Kota, Kamis (17/8/2023).

Dua kasus kebakaran Sragen di antaranya kebakaran lahan kosong di wilayah Kecamatan Gemolong dan Kecamatan Sidoharjo, Sragen. Hingga pukul 14.00 WIB, saat masih proses pemadaman api di lahan kosong belakang pabrik di Bulu, Purwosuman, Sidoharjo, mendadak ada kebakaran hebat melanda rumah warga Kampung Ringinanom, Kecamatan Sragen Kota.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kabid Pemadam Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen, Tommy Isharyanto, saat dihubungi Solopos.com, Kamis siang, selama sehari ada tiga musibah kebakaran, yakni dua di antaranya kebakaran lahan kosong di Desa Nganti, Kecamatan Gemolong, Sragen, pada pukul 10.00 WIB dan di wilayah Bulu, Purwosuman, Kecamatan Sidoharjo, pada sekitar pukul 13.00 WIB.

Di saat proses pemadaman di Bulu, Tommy mengatakan petugas pemadam kebakaran mendapatkan informasi kebakaran di Ringinanom, Kelurahan Sragen Kulon, Sragen.

“Awalnya ada empat unit mobil kebakaran yang operasional di lapangan. Dua unit mobil pemadam kebakaran meluncur dari Bulu ke lokasi rumah yang terbakar di Ringinanom. Dua unit mobil pemadam yang dikirim ke Ringinanom merupakan unit mobil yang gede. Kebakaran yang di Bulu itu merupakan lahan kosong di belakang pabrik,” jelas Tommy.

Dia menyampaikan kebakaran di Ringinanom, tepatnya Jalan Katamso, dekat Soto Girin, Sragen. Dia menerangkan petugas pemadam kebakaran masih proses memadamkan api di lokasi dibantu warga.

Saat musibah kebakaran terjadi bersamaan, Tommy merasa agak kerepotan karena armada pemadam kebakaran dan petugas pemadam kebakaran terbatas.

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari pembakaran sampah di sekitar lingkungan barang yang mudah terbakar, seperti barongan, pohon-pohon kering, tebu, dan sebagainya. Ketika harus bakar-bakar sampah maka jangan sampai ditinggalkan,” jelasnya.

Sebelumnya, Tommy menerangkan kebakaran di lahan kosong Gemolong merupakan milik Mujinem, 83, warga Desa Nganti, Gemolong. Dia mengatakan informasi kebakaran itu berasal dari perangkat desa di Nganti yang mendapat laporan adanya kebakaran lahan kosong di rumpun bambu milik warga.

Atas dasar itulah, Tommy segera mengirimkan bantuan unit pemadam kebakaran ke wilayah Gemolong. “Indikasi sumber api belum ditemukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya