Soloraya
Minggu, 13 Maret 2022 - 16:30 WIB

Sehari Setelah Jumenengan MN X, Begini Suasana Pura Mangkunegaran Solo

Afifa Enggar Wulandari  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi pendapa Pura Mangkunegaran Solo, Minggu (13/3/2022) atau sehari setelah jumenengan KGPAA Mangkunagoro X. (Solopos/Afifah Enggar Wulandari)

Solopos.com, SOLO — Warna-warni karangan bunga ucapan selamat masih menghiasi sekitar Pendapa Pura Mangkunegaran Solo, Minggu (13/3/2022) atau sehari setelah jumenengan GPH Bhre Cakrahutomo sebagai KGPAA Mangkunagoro X.

Namun, beberapa karangan bunga telah ditumpuk menjadi satu. Karangan-karangan bunga itu segera dibersihkan dari kawasan pendapa. Tak jauh dari situ tampak umbul-umbul janur menghiasi pendapa.

Advertisement

Sepuluhan abdi dalem pura sibuk membersihkan area Pendapa Pura Mangkunegaran. Masih ada tumpukan kursi yang berada di area pendapa. Lantai pendapa basah, sebab beberapa orang masih tampak mengepel pada Minggu pukul 11.00 WIB.

Baca Juga: Tak Hadir Saat Jumenengan Mangkunagoro X, Paundra Sebut Baik-Baik Saja

Advertisement

Baca Juga: Tak Hadir Saat Jumenengan Mangkunagoro X, Paundra Sebut Baik-Baik Saja

Selang air diulur hingga mampu menjangkau seluruh sisi pendapa yang hendak dibersihkan. Seperangkat gamelan yang dibunyikan saat proses Jumenengan dipindahkan sementara dari pendapa Pura Mangkunegaran Solo.

Di sisi lain, seorang lelaki tampak mondar-mandir mengangkat kursi dari pendapa menuju satu ruangan di dekat pintu timur praja. Lelaki bernama Sumarno itu menyapa tiap orang yang keluar melalui gerbang sisi timur.

Advertisement

Baca Juga: Jumenengan Mangkunagoro X Dimulai, Jokowi Kirim Karangan Bunga

Namun, hingga Minggu (13/2/2022), kondisi pendapa belum kunjung bersih. Masih ada sisa karangan bunga yang belum dibersihkan. Selain itu, kardus-kardus sisa makanan juga masih perlu dibereskan. “Hari ini belum. Belum bisa bersih. Lha itu [karangan bunga] belum. Tapi kalau pendapa sudah,” kata Sumarno kepada Solopos.com.

Setelah prosesi Jumenengan, proses bersih-bersih langsung dilakukan di Pura Mangkunegaran Solo. Namun karena area pendapa yang luas dan banyak hal yang harus dibersihkan, proses bersih-bersih diperkirakan butuh waktu tiga hari.

Advertisement

“Iya [selesai prosesi langsung dibersihkan]. Besok kan memindahkan gamelan. Sing wonten mrika minggah [yang ada di teras dinaikkan],” imbuhnya.

Baca Juga: H-1 Jumenengan Mangkunagoro X, Begini Kesibukan di Pura Mangkunegaran

Pada waktu yang sama, euforia atas dikukuhkannya GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo masih dirasakan penari Bedhaya Anglir Mendung, Fransisca Yunita Alfiandri. Alfi yang merupakan mahasiswa semester VIII itu mengaku bahagia mendapatkan kesempatan dari Pura Mangkunegaran Solo untuk turut menampilkan tarian sakral itu saat jumenengan adipati.

Advertisement

Kebanggaan Penari Bedhaya

“Bangga ya, enggak semua orang punya kesempatan jadi penari bedhaya. Senang karena bisa terlibat di acara pengukuhan adipati,” kata Alfi kepada Solopos.com, Minggu.

Rasa bangga juga dirasakan Shindi Rahmawati, penari Bedhaya Anglir Mendhung lainnya. Penari dari Langenpraja Mangkunegaran tersebut mengaku terharu bisa turut menampilkan tarian tersebut.

Baca Juga: Mangkubumi Putra PB XIII Ingin Mangkunegaran & Keraton Solo Bersinergi

”Yang pasti bangga, speechless bisa dikasih kesempatan menari di acara spesial dan tariannya khusus. Terharu pokoknya,” kata Shindi.

Selain para abdi yang sedang membersihkana area pendapa, tampak Pengageng Wedana Satria Pura Mangkunegaran, KRMT Lilik Priarso Tirtodiningrat berada di area pura. Namun, ia belum berkenan memberikan komentar pascajumenengan GPH Bhre Cakrahutomo.

Ia mengaku masih sibuk. “Sebentar ya, masih sibuk. Nanti ndak tidak fokus,” katanya sembari masuk ke ruangan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif