SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos)–Sebanyak 439 orang telah menjadi korban penyebaran penyakit demam berdarah (DB) di Kabupaten Wonogiri sejak awal Januari hingga Rabu (17/3) lalu. Satu di antara korban DB tersebut, seorang bayi berusia enam bulan asal Pracimantoro, meninggal dunia karena keterlambatan penanganan.

Kasi Penanggulangan Penyakit Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Wonogiri, Supriyo, ditemui di ruang kerjanya, Jumat (19/3) mengungkapkan, berdasarkan pola selama lima tahun terakhir di Kabupaten Wonogiri, puncak penyebaran penyakit DB biasanya terjadi pada Januari, lalu mulai menurun pada Februari, Maret, April dan mulai meningkat lagi pada November.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Tahun 2010 ini, jumlah kasus DB pada Januari mencapai 216 kasus, Februari ada 166 kasus dan Maret, hingga Rabu (17/3), telah terjadi sebanyak 57 kasus. Total jumlah kasus selama tiga bulan tersebut sebanyak 439 kasus. Jumlah itu sudah melampaui total jumlah kasus DB sepanjang tahun 2009 sebanyak 412 kasus.

Sedangkan daerah penyebarannya, paling banyak adalah wilayah Kecamatan Wonogiri, Kecamatan Baturetno, dan Giriwoyo. Ketiga kecamatan itu merupakan wilayah perkotaan yang padat penduduk. Pada Januari 2010 lalu, kasus paling banyak terjadi di Baturetno sebanyak 44 kasus, sedangkan Wonogiri ada 33 kasus dan Giriwoyo 18 kasus.

Pada Februari, giliran Wonogiri yang mengalami paling banyak kasus, yaitu sebanyak 39 kasus, Baturetno 29 kasus dan Giriwoyo 19 kasus. Pada Maret, Wonogiri masih tertinggi yaitu sebanyak 16 kasus, Baturetno delapan kasus, dan Giriwoyo hanya dua kasus.

shs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya