SOLOPOS.COM - inovasi yang lahir dari warga Sragen tercatat lengkap di database di inovasi.sragenkab.go.id. (Istimewa)

Solopos.com Stories

Solopos.com, SRAGEN — Badan Perencanaan, Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sragen mencatat ada 540-an inovasi yang tercatat dalam database sejak 2019 hingga sekarang. Ada 260 inovasi di antaranya yang diseleksi untuk diajukan dalam Innovative Government Award (IGA) 2023.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Bapperida melalui Tim Bidang Riset dan Inovasi melakukan pendampingan dengan sistem desk terkait inovasi yang akan diajukan ke IGA 2023. Tim ini beranggotakan lima orang.

Kabid Riset dan Inovasi Bapperida Sragen, Agus Suwondo, saat ditemui Espos, Senin (19/6/2023), mengungkapkan tim ini mendampingi selama 10 Hari melakukan seleksi. Dari ratusan inovasi itu, diambil beberapa yang terbaik untuk maju ke IGA 2023. Setiap inovasi yan diajukan, harus dilengkapi proposal.

“Untuk pembuatan proposal dalam IGA itu parameternya banyak sehingga dibutuhkan sistem desk. Setiap hari satu orang mengampu lima inovasi,” katanya.

Suwondo menerangkan IGA itu berbeda dengan Lomba Kreativitas dan Inovasi (Krenova). Indikator IGA lebih detail ketimbang Krenova. Regulasi yang jadi acuan IGA adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 104/2018 tentang Penilaian dan Pemberian Penghargaan dan/atau Insentif Inovasi Daerah. Selain itu ada Peraturan Pemerintah (PP) No. 38/2017 tentang Inovasi Daerah serta UU No. 23/2014 tentang Pemerintah Daerah.

Output Hasil Krenova

Suwondo menerangkan Lomba Krenova 2023 lalu diikuti 70 inventor yang output-nya nanti diikutkan dalam ajang Lomba Krenova tingkat Provinsi Jateng 2023. Bila lolos di tingkat provinsi, maka maju ke tingkat nasional.

Inovasi yang masuk dalam Krenova dipilih yang aplikatif dan implementatif untuk dilakukan hilirisasi yang ujungnya bisa dikomersialisasikan di masyarakat. “Hasil inovasi itu berupa produk yang diharapkan bisa dikomersialisasi. Seperti di tingkat jateng itu tim jurinya dari kalangan pengusaha sehingga inovasi yang menang nanti pasti bisa dikomersialisasi. Dulu, inovasi berupa pembuatan telur asin dalam 1 jam karya guru SMAN 1 Plupuh, Joko Susilo, itu dihilirisasi di 35 kabupaten/kota di Indonesia yang difasilitasi DPRD Jateng,” kata Suwondo.

Pada 2022 lalu, Bapperida juga melakukan hilirisasi produk inovasi dari petani milenial Plupuh. Setiap tahun, kata dia, ada alokasi anggaran untuk hilirisasi produk inovatif senilai Rp30 juta. Selain hilirisasi, ada juga program pendampingan kepada pemenang Lomba Krenova. Pemenang mendapatkan hadiah untuk pengemangan produknya.

Analis Bidang Riset dan Inovasi Bapperida Sragen, Yuliyanto Teguh Haryono, mengatakan inovasi permen suket teki dan penggorengan antikolesterol juga pernah jadi pemenang Lomba Krenova. Pencipta penggorengan antikolesterol mendapatkan fasilitas dari Kemenristek berupa bantuan dana sampai Rp450 juta.

“Pemanfaatan inovasi bagi masyarakat itu banyak. Inventor mendapatkan sertifikat juara yang bisa digunakan untuk masuk sekolah atau kuliah. Kami juga memfasilitasi untuk pembuatan HKI [hak kekayaan intelektual]. Mulai 2023 ini, Pemerintah Provinsi Jateng ikut membiayai proses HKI. Selain HKI, kami juga memfasilitasi pembuatan hak cipta yang berlaku seumur hidup dan hak paten,” jelasnya.

Hadiah Pemenang Lomba Krenova Kabupaten Sragen 2023

Juara I                               : Rp4 juta

Juara II                              : Rp3 juta

Juara III                            : Rp2 juta

Juara Harapan I             : Rp1,5 juta

Juara Harapan II            : Rp1 juta

Keterangan:

Hadiah diperuntukan bagi pemenang Lomba Krenova 2023 untuk Kategori Umum dan Kategori Pelajar.

Sumber: Bapperida Sragen. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya