Solopos.com, WONOGIRI—Sejak awal Februari hingga Sabtu (19/2/2022), peningkatan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Wonogiri telah menyebabkan 22 orang di antaranya meninggal dunia.
Dari catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Covid-19 yang menyebabkan korban meninggal dunia itu paling banyak berada di Kecamatan Wonogiri, yaitu 10 orang. Kenyataan tersebut sebanding dengan data Pemkab Wonogiri yang menyebut warga terkonfirmasi Covid-19 terbanyak berada di Kecamatan Wonogiri.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Artinya, tingkat fatalitas akibat Covid-19 erat berkaitan dengan banyaknya jumlah kasus positif Covid-19 di suatu daerah. Ditambah, kasus positif Covid-19 yang berada di pusat kota dengan fasilitas kesehatan (faskes) lebih baik dari kecamatan-kecamatan di Wonogiri lainnya, belum membuktikan faskes dapat mencegah fatalitas korban positif Covid-19.
Baca Juga: Waduh, Seluruh Kecamatan di Wonogiri Sudah Terinfeksi Covid-19
Dalam pantauan Solopos.com, salah satu warga yang dimakamkan dengan protokol kesehatan (prokes) korban Covid-19 diketahui tak memiliki riwayat vaksinasi. S, 73, warga Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri, sebelum dinyatakan positif Covid-19, Jumat (18/2/2022) siang, mengeluh batuk dan badan menggigil pada malam sebelumnya.
Seusai dibawa ke RSUD di Soediran Mangun Sumarso guna mendapat perawatan, pada Jumat malam, S dinyatakan meninggal dunia dengan keterangan riwayat belum pernah divaksin.
Seiring dengan kematian korban Covid-19 yang cenderung mengalami peningkatan sejak awal Februari 2022, dalam rilis Instagram @kabupaten_wonogiri (instagram resmi Pemkab Wonogiri), hingga Kamis (17/2/2022), positive rate atau rasio hasil tes positif dari keseluruhan tes PCR telah mencapai angka 26,21 persen.
Baca Juga: Lansia di Purwantoro Wonogiri Meninggal seusai 4 Hari Positif Covid-19
Dengan angka persentase tersebut, Pemkab Wonogiri mengingatkan pada warganya untuk tetap wawas diri selalu menaati prokes Covid-19.