Soloraya
Senin, 12 September 2022 - 21:58 WIB

Sejak Harga BBM Naik, Makin Banyak Orang Beralih Gunakan Bus BST di Solo

Wahyu Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bus Batik Solo Trans melayani rute Kota Solo-Kabupaten Sukoharjo. (Dokumen Solopos)

Solopos.com, SOLO — Jumlah orang yang menggunakan sarana transportasi umum bus Batik Solo Trans atau BST meningkat setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang berlaku per 3 September 2022 lalu.

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo mencatat pada Sabtu (27/8/2022) sampai Jumat (2/9/2022) atau sebelum harga BBM naik, jumlah penumpang  Koridor 1 sebanyak 46.658 orang, Koridor 2 ada 18.708 orang, Koridor 3 ada 17.769 orang.

Advertisement

Kemudian Koridor 4 sebanyak 21.211 orang, Koridor 5 sekitar 14.580 orang, dan Koridor 6 sebanyak 10.248 orang. Jumlah penumpang sesudah harga BBM naik, Sabtu (3/9/2022) sampai (9/9/2022), tercatat koridor 1 ada 51.082 orang, Koridor 2 ada 20.070 orang.

Kemudian Koridor 3 ada 19.194 orang, Koridor 4 sebanyak 22.709 orang, Koridor 5 ada 15.872 orang, dan Koridor 6 ada 11.136 orang. Operator BST mencatat load factor atau tingkat keterisian bus BST pada Desember 2021 sekitar 48% dan Agustus 2022 sebanyak 78,06%.

Advertisement

Kemudian Koridor 3 ada 19.194 orang, Koridor 4 sebanyak 22.709 orang, Koridor 5 ada 15.872 orang, dan Koridor 6 ada 11.136 orang. Operator BST mencatat load factor atau tingkat keterisian bus BST pada Desember 2021 sekitar 48% dan Agustus 2022 sebanyak 78,06%.

Angka itu meningkat lagi setelah adanya kenaikan harga BBM pada 1 September sampai 11 September 2022 mencapai 87,74%. Direktur PT Bengawan Solo Trans selaku operator bus BST Solo, Sri Sadadmojo, mengatakan harga BBM yang naik mungkin berpengaruh terhadap tingkat keterisian bus pada September.

Baca Juga: Jembatan Mojo Ditutup, Rute BST Solo Koridor 5 juga Beralih Lewat Jalan Ciu

Advertisement

Dia menjelaskan mengacu hasil penelitian dari lembaga survei, sekitar 40% pengguna kendaraan pribadi beralih ke angkutan umum. Jumlah penumpang BST juga terus meningkat seiring dengan pelonggaran aturan terkait Covid-19.

Pelajar Mendominasi

“Masyarakat yang mau naik angkutan umum kemarin sedikit karena dibatasi dan disarankan tak boleh bepergian. Sekarang boleh yang penting prokes, memakai masker dan cuci tangan dengan hand sanitizer yang disediakan,” ungkapnya.

Baca Juga: Operasional Membengkak Dampak Harga BBM Naik, PT BST Solo Siapkan Penyesuaian

Advertisement

Adapun pelajar menjadi kalangan pengguna bus BST Solo paling banyak dengan porsi sekitar 40 persen dari total penumpang. Sadad mengatakan kalangan pelajar disusul karyawan dan kalangan pedagang.

“Pelajar itu luar biasa sekarang ya. Coba cek pagi pukul 05.30 WIB sampai pukul 07.00 WIB pasti meluber terutama Koridor 2 dan 4. Itu luar biasa penuhnya mereka langganan ke SMAN 1, SMAN 2, SMA dan SMP Warga, SMKN 5, SMKN 4, SMKN 6, SMKN 2. Sekolahan luar biasa apalagi koridor 1 banyak dari MAN,” jelasnya.

Ditanya mengenai pengaruh kenaikan harga BBM terhadap beban operasional, Sadad menjelaskan masih menunggu kebijakan pemerintah pusat apakah menambah anggaran atau pengurangan layanan. Namun kebijakan lebih condong ke pengurangan layanan.

Advertisement

Baca Juga: Harga BBM Naik dan Solo Rawan Macet, Gibran: Naik Bus BST Saja, Masih Gratis!

Kepala Bidang Angkutan dan Perparkiran Dishub Solo, Yulianto Nugroho, menambahkan ada kenaikan jumlah penumpang setelah adanya kenaikan harga BBM. Dia mendorong warga memakai layanan gratis itu untuk melakukan perjalanan.

“Tentu harapan kami masyarakat menggunakan opsi lain untuk bepergian dengan Batik Solo Trans. Layanannya melintas kawasan-kawasan kota yang terhubung dengan feeder. Bepergian sebisa mungkin memakai fasilitas yang ada,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif