Soloraya
Senin, 11 Oktober 2021 - 09:58 WIB

Sejak Subuh, Ratusan Pencari Ikan Serbu Dam Colo Sukoharjo

R Bony Eko Wicaksono  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - (Espos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO — Ratusan warga menyerbu saluran air Dam Colo untuk menangkap ikan saat pintu saluran ditutup pada Senin (11/10/2021) mulai pukul 06.00 WIB. Mereka membawa peralatan tradisional seperti jala, jaring lingkar, jaring pukat hingga bubu.

Pantauan Solopos.com, ratusan warga mendatangi Dam Colo di Desa Pengkol, Kecamatan Nguter, mulai subuh hari. Mereka rela bangun subuh hari agar bisa mendapatkan ikan lebih banyak. Tepat pukul 06.00 WIB, pintu saluran air Dam Colo ditutup.

Advertisement

Baca Juga: Pintu Air Dam Colo Ditutup, Gimana Nasib Lahan Pertanian di Sukoharjo?

Tak pelak, warga yang menunggu langsung turun ke dasar bendungan.

Tak hanya di sekitar Dam Colo, warga lainnya berbondong-bondong mendatangi saluran irigasi Colo Timur yang mengalir hingga Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Mereka juga hendak mencari ikan dengan peralatan tradisional.

Advertisement

“Saya tiba di Dam Colo sekitar pukul 06.00 WIB. Tadi malam, saya menghubungi teman yang berdomisili di Nguter untuk memastikan waktu penutupan pintu saluran air Dam Colo,” kata Agung, warga Kcamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Senin.

Baca Juga: Pintu Air Dam Colo Ditutup Senin Besok, Polisi Dikerahkan Untuk Berjaga

Warga rela basah kuyub dan tersengat sinar matahari selama berjam-jam demi hasil terbanyak dari menangkap ikan. Jenis ikan di sekitar Dam Colo seperti nila, wader, gabus hingga lele.

Advertisement

Momentum penutupan pintu air Dam Colo menjadi berkah masyarakat untuk memanen ikan. Fenomena ini selalu terjadi saat pintu air Dam Colo ditutup selama sebulan untuk kegiatan pemeliharaan konstruksi bangunan.

“Saya juga mencari ikan saat pintu saluran air Dam Colo ditutup pada 2020. Saat itu, hasil tangkapan ikan sekitar 15 kilogram. Sebagian dijual kepada masyarakat. Sebagian lainnya untuk dimasak di rumah dan dibagikan kepada tetangga rumah,” timpal seorang warga Desa Juron, Kecamatan Nguter, Akmal.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif