SOLOPOS.COM - Ibu-ibu asal Sumberlawang, Sragen,menunjukkan kaus pemberian Presiden Jokowi yang berkunjung di Ngandul, Sumberlawang, Sragen, Selasa (23/1/2024). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Puluhan warga berbondong-bondong menuju depan SDN 1 Ngandul, Sumberlawang, Sragen, Selasa (23/1)2024). Mereka datang untuk menyaksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang pagi itu datang berkunjung. Mereka membuat pagar betis berjejer di sepanjang pinggir jalan.

Mereka menyaksikan Presiden Jokowi dari kejauhan saat meninjau jalan yang dibangun dengan program Inpres Jalan Daerah 2023. Meskipun berdiri lebih dari satu jam, mereka tetap bertahan menunggu Presiden. Di depan mereka ada aparat Paspampres yang berjaga agar mereka tak merangsek ke tengah jalan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Selama kunjungan Presiden, lalu lintas jalan Solo-Sragen itu ditutup untuk kendaraan dari arah Solo. Sedangkan, kendaraan dari arah Sumberlawang, Sragen, masih dibolehkan melintas. Dari atas kendaraan, para pengguna jalan bisa melihat Presiden yang mendengarkan penjelasan pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) terkait dengan pembangunan jalan tersebut.

Jokowi hadir pada pukul 08.00 WIB dan meninggalkan lokasi pada pukul 08.15 WIB. Jokowi melambaikan tangan ke arah warga sebelum pergi. Paspampres melemparkan beberapa kaus hitam ke arah kerumunan massa yang kebanyakan emak-emak.

“Alhamdulillah senang bisa dapat kaus. Orang segini banyaknya kan tidak semua dapat kaus, jadi saya beruntung,” ujar Sugiyem, 67, warga Dukuh Ngandul RT 010, Desa Ngandul, Sumberlawang, Sragen, yang sudah menunggu kedatangan Jokowi sejak pagi.

Sugiyem dan para warga bersyukur jalan penghubung Solo-Gemolong-Purwodadi itu kini sudah mulus. Sebelum diperbaiki, jalan provinsi itu seperti jalan sawah, banyak lubangnya.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, yang datang menyambut juga mendapat perhatian dari Jokowi. Sebelum meninggalkan lokasi, Jokowi memanggil Bupati Sragen dan menanyakan kapan selesai jadi menjabat.

“Saya menjawab Desember 2024 selesai. Hasil Pemilu 2020. ‘Jadi belum genap lima tahun?’ Tanya Ibu Negara Iriana. Saya jawab belum ibu. Saya bilang lagi, masa jabatannya dikorting dan tidak bisa nyalon lagi karena sudah dua periode. Artinya saya diperhatikan Pak Presiden,” ujar Yuni, sapaan akrabnya.

Yuni juga menjelaskan jalan yang dibangun dengan dana Inpres di Sragen bukan cuma jalan Solo-Gemolong-Purwodadi tersebut. Jalan lainnya adalah jalan Brambang-Celep, jalan Ringinanom-Batu Jamus, dan jalan Teguhan-Ngarum-Blimbing.

“Tadi saya minta program yang sama di 2024. Semoga diberi kembali dari bagian Rp15 triliun tadi. Khusus untuk Sragen mudah-mudahan Beliau [Presiden] berkenan membantu. Pak Menteri Basuki [Menteri PUPR Basuki Hadimuljono] juga mendukung selama Presiden berkenan,” ujarnya.

Inpres jalan daerah sangat membantu Sragen dalam menuntaskan perbaikan jalan rusak. Pada 2024, ujar dia, diharapkan jalan mantap di Sragen bisa sampai 90% sehingga target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) terpenuhi.

“Total jalan Sragen panjangnya 1.020 km ditambah jalan lingkungan sekitar 180 km. Pokoknya kalau bangun pakai APBD sendiri berat. Mungkin tidak akan tercapai dalam waktu lima tahun. Dengan dana Inpres lebih cepat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya