Soloraya
Jumat, 5 Agustus 2022 - 15:01 WIB

Sejarah Belanda dan Gunung Api di Balik Senja Waduk Cengklik Boyolali

Ika Yuniati  /  Oriza Vilosa  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Keindahan senja di Waduk Cengklik, Ngemplak, Boyolali. (Solopos/dok.)

Solopos.com, BOYOLALI – Kabupaten Boyolali memiliki sejumlah destinasi wisata alam terkenal. Salah satu wisata alam yang juga jadi pusat irigasi yakni Waduk Cengklik di Desa Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.

Dilansir dari situs resmi visitjawatengah.jatengprov.go.id, waduk dengan luas genangan 300 hektare ini memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan Pemerintahan Belanda.

Advertisement

Lokasi Waduk Cengklik sangat strategis, yakni dekat dengan Bandara Adi Soemarmo, Asrama Haji Donohudan, lapangan golf, dan Kota Solo.

Dilansir dari jurnal ilmiah yang dipublikasikan eprints.ums.ac.id, sejarah Waduk Cengklik Boyolali tepatnya dimulai pada 1926 – 1928.

Advertisement

Dilansir dari jurnal ilmiah yang dipublikasikan eprints.ums.ac.id, sejarah Waduk Cengklik Boyolali tepatnya dimulai pada 1926 – 1928.

Waduk Cengklik awalnya bertujuan untuk irigasi sawah. Sekarang ini dilengkapi dengan beragam fasilitas. Antara lain wisata air, area pemancingan, dan rumah makan lesehan.

Baca juga: Buka hingga Malam, Tiket Waduk Cengklik Park Boyolali Capai Rp130.000

Advertisement

Keamanan bendungan menjadi salah satu faktor penting dalam suatu kestabilan bendungan tersebut. Terganggunya stabilitas waduk juga berpengaruh pada pemanfaatan air irigasi diwilayah sekitar maupun kebutuhan air baku pada wilayah tersebut.

Tim peneliti dari Badan Survei Geologi pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sempat menduga Waduk Cengklik sebagai bekas salah satu kawah Gunung Api Lumpur Tua.

Kawasan Waduk Cengklik menyimpan bukti sejarah yang diprakirakan sebagai jejak material aktivitas Gunung Api Merbabu. Selain itu, peneliti menemukan bukti endapan Gunung Api Lumpur di kawasan tersebut.

Advertisement

Baca juga: Setelah Sekipan dan Cengklik, TSTJ Solo bakal Gandeng Objek Wisata Lain

Temuan-temuan tersebut sebagaimana tersaji melalui makalah tim peneliti dari Pusat Survei Geologi yang telah dipublikasikan 2017 lalu dalam Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral.

Tim penelitian yang terdiri atas Sutikno Bronto, Pudjo Asmoro dan Mutiara Efendi itu meyakini sejarah awal kawasan Waduk Cengklik Boyolali sebagai endapan gunung api lumpur tua.

Advertisement

Keyakinan mereka didukung oleh temuan-temuan tersingkapnya struktur lapisan tanah, utamanya pada wilayah-wilayah yang dijadikan tambang untuk kebutuhan tanah urug.

Di balik sejarahnya yang cukup panjang, Waduk Cengklik Boyolali sekarang ini memang lebih dikenal sebagai destinasi wisata yang ramah anak.

Baca juga: Tak Cuma Kampung Sakura, Ini Wahana-Wahana di Waduk Cengklik Park Boyolali

Para keluarga bisa menikmati waduk sembari mengonsumsi olahan ikan laut, di balik senja yang menawan. Waduk Cengklik juga dilengkapi dengan wahana wisata buatan yang ada di Waduk Cengklik Park Boyolali.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif