Soloraya
Senin, 2 Januari 2023 - 13:06 WIB

Sejarah Desa Bandung Boyolali, Berawal dari Kisah Bandung Bondowoso

Nova Malinda  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Area Sawah di Desa Bandung Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, pada Selasa (27/12/2022). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, BOYOLALI — Penamaan Desa Bandung di Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali berangkat dari cerita turun temurun yang bersumber dari nenek moyang penduduk setempat.

Nama Bandung rupanya diambil dari nama tokoh legenda yang bersedia membangunkan 1000 candi dalam waktu satu malam karena tergila-gila menikahi Roro Jonggrang.

Advertisement

Menurut cerita penduduk setempat, jauh sebelum Bandung atau Joko Bandung bertemu dan jatuh cinta dengan Roro Jonggrang, ia terlebih dahulu punya misi mengalahkan kerajaan milik ayah Roro Jonggrang.

Agar bisa mengalahkan ayah Roro Jonggrang, Bandung bertapa di bawah sebuah pohon beringin putih untuk menambah kesaktiannya. Tempat pertapaan tersebut hingga saat ini masih bisa dijumpai di Desa Bandung, kemudian dikenal dengan tempat Pertapaan Ringin Putih.

Advertisement

Agar bisa mengalahkan ayah Roro Jonggrang, Bandung bertapa di bawah sebuah pohon beringin putih untuk menambah kesaktiannya. Tempat pertapaan tersebut hingga saat ini masih bisa dijumpai di Desa Bandung, kemudian dikenal dengan tempat Pertapaan Ringin Putih.

“Dia bertapa di Pertapaan Ringin Putih, kebetulan yang disebut petilasan itu, di sebelah utara desa ada pohon beringin putih tapi sudah tidak ada sekitar 15 tahun sampai 20 tahun yang lalu, kulit pohon beringinnya memang putih. Daunnya juga agak keputihan,” kata Kepala Desa Bandung, Rahmat Handoyo saat dihubungi Solopos.com, pada Senin (2/1/2023).

Kulit batang hingga daun pohon beringin tersebut berwarna keputih-putihan. Daun pohon beringin di tempat petilasan tersebut berwarna hijau keputihan.

Advertisement

Selain pohon beringin yang berwarna putih, tanah di sekitaran tempat pertapaan Bandung juga dikatakan berwarna putih.

“Tanahnya juga di tanah putih, karena tanah bentonit. Memang seingat saya, kata nenek, besarnya [pohon beringin] tidak terlalu meninggi,” kata dia.

Meski tidak diketahui seberapa lama pertapaan yang dilakukan Bandung, namun pada saat bertapa Bandung mendapat kesaktiannya setelah mengalahkan jin Bondowoso.

Advertisement

Pada saat itulah, Bandung dan Bondowoso menyatu. Rahmat memperkirakan sejak saat ini Bandung kemudian dikenal dengan julukan Bandung Bondowoso.

“Setelah jin kalah, dia menyatu dengan Joko Bandung, kemudian menjadi Bandung Bondowoso,” ucapnya.

Setelah mendapat kesaktian, Bandung berhasil mengalahkan Ayah Roro Jonggrang. Kemudian Roro Jonggrang, seperti yang diceritakan dalam sejarah berupaya untuk menghindari dan menolak Bandung Bondowoso.

Advertisement

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif