Soloraya
Senin, 26 Desember 2022 - 09:54 WIB

Sejarah Gua Maria Mojosongo, Tempat Berdoa Umat Katolik di Solo

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gua Maria Mojosongo di Solo, Jawa Tengah. (Google/Eron Kristriaji)

Solopos.com, SOLO — Gua Maria di Mojosongo, Jebres, Solo, Jawa Tengah, menjadi salah satu spot destinasi wisata religi bagi umat Katolik di Kota Bengawan.

Bangunan yang terletak di tengah perkampungan itu juga disebut Gua Santa Perawan Maria Regina Mojosongo. Ada pula yang menyebutnya dengan Gua Maria Regina Mojosongo.

Advertisement

Berdasarkan cerita sejarahnya di situs resmi Pemkot Solo, pada awalnya gua ini hanya tanah lapang penuh belukar yang di tengah-tengahnya terdapat salib besi.

Kemudian, tanah lapang tersebut digunakan sebagai tempat berdoa dan baru pada 1980, Rm Matius Puspo Sudarmo berkeinginan untuk membangun tempat ziarah di lahan tersebut. Hingga pada akhirnya pada tanggal 25 Desember 1983, Gua Maria Mojosongo Solo diberkati dan resmi dijadikan sebagai tempat ziarah umat Katolik oleh Uskup Semarang Mgr. Julius Darmaatmadja.

Advertisement

Kemudian, tanah lapang tersebut digunakan sebagai tempat berdoa dan baru pada 1980, Rm Matius Puspo Sudarmo berkeinginan untuk membangun tempat ziarah di lahan tersebut. Hingga pada akhirnya pada tanggal 25 Desember 1983, Gua Maria Mojosongo Solo diberkati dan resmi dijadikan sebagai tempat ziarah umat Katolik oleh Uskup Semarang Mgr. Julius Darmaatmadja.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Selamat Natal 2022 untuk Orang Terkasih

Gua Maria Mojosongo dibangun dengan apik dan nyaman. Ditambah lagi terdapat pepohonan yang rimbun di sekitar tempat ibadah tersebut membuat gua ini menjadi salah satu tempat ibadah menarik bagi peziarah untuk berdoa.

Advertisement

Baca Juga: Liburan Akhir Tahun Bareng-bareng Keluarga, Enaknya Sewa Bus Pariwisata Saja

Kemudian pada bangunan utama terdapat 7 pilar. Di mana setiap pilarnya melambangakan 7 sakramen gereja. Beberapa di antaranya, sakramen baptis, sakramen ekaristi, sakramen penguatan, sakramen tobat, sakramen perkawinan, sakramen imamat, dan sakramen pengurapan orang sakit.

Selanjutnya ketika melewati pilar utama akan terlihat gua dengan patung Maria yang berukuran kurang dari 2 meter. Lokasinya berada di sebelah kanan mimbar. Di tengah bangunan terdapat tulisan Latin Jesus Hominum Salvator, yang berarti Yesus Sang Juru Selamat Manusia.

Advertisement

Baca Juga: Tips Dapat Istri Cantik Ala Gibran

Bagi Anda yang membutuhkan ruang yang lebih hening, baik untuk bersimpuh, bertobat, atau untuk memaknai besarnya rahmat Tuhan, disediakan ruang adorasi. Ruang tersebut berada di belakang mimbar utama yang pintunya bertuliskan Kapel Adorasi. Kemudian, di salah satu sudut terdapat sebuah taman kecil lengkap dengan tempat duduk di sekelilingn dan di tengahnya terdapat kolam dengan patung Yesus sedang berlutut.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif