Soloraya
Selasa, 6 Juni 2023 - 12:15 WIB

Sejarah Kampung Arab Solo, Dulunya Cuma Dihuni 28 Orang

Novi Tyas Anggraini  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Masjid Assegaf Solo. (Istimewa/surakarta.go.id)

Solopos.com, SOLOKampung Arab, itulah sebutan untuk pasar tradisional di Kota Solo yang menjual berbagai macam kebutuhan islami ini.

Selain itu, disana juga terkenal sebagai tempat tinggal masyarakat Solo yang mayoritas keturunan Arab. Kampung Arab tersebut sebenarnya adalah nama lain dari kawasan Pasar Kliwon Solo.

Advertisement

Pasar Kliwon itu sendiri merupakan salah satu nama kecamatan di Solo. Tentunya, disini kamu akan menemukan hal-hal unik bernuansa Arab.

Dilansir dari surakarta.go.id, sejarah Kampung Arab bermula dari kedatangan bangsa Arab dari Hadramaut, Yaman yang menetap di Jawa. Mereka bekerja sebagai pedagang sekaligus menyebarkan agama Islam.

Advertisement

Dilansir dari surakarta.go.id, sejarah Kampung Arab bermula dari kedatangan bangsa Arab dari Hadramaut, Yaman yang menetap di Jawa. Mereka bekerja sebagai pedagang sekaligus menyebarkan agama Islam.

Hingga suatu ketika mereka berlabuh di Bandar Bengawan Semanggi (pelabuhan di Bengawan Solo). Akhirnya, mereka menetap di wilayah tersebut.

Dilansir dari kanal YouTube Espos Indonesia, di Pasar Kliwon dulunya hanya dihuni kurang lebih 28 penduduk sebelum akhirnya meningkat hingga sekarang.

Advertisement

Ketika melewati wilayah tersebut akan banyak dijumpai toko-toko yang menjual alat ibadah hingga oleh-oleh dari Arab. Uniknya, sebagian produk yang dijual disana diimpor langsung dari Arab.

Kampung Arab juga sering dijadikan tujuan untuk mencari oleh-oleh Haji ataupun umrah.

Advertisement

Seperti salah satu usaha di sana yaitu oleh-oleh Haji “Sultan” milik Abu Bakar Adni. Mereka menyediakan berbagai macam oleh-oleh umrah haji dan juga perlengkapan muslim lainnya.

Menurutnya dengan adanya usaha tersebut dapat memudahkan orang-orang yang ibadah umrah atau haji supaya mereka bisa memberikan buah tangan untuk keluarganya tanpa perlu membawa berat-berat dari Arab.

Supplier-supplier mereka juga bisa dikatakan sudah terpercaya karena langsung diimpor dari Arab Saudi.

Advertisement

“Semua barangnya dari Arab juga, insyaallah semuanya orisinal dan itu niat kami juga untuk mempermudah orang-orang yang ibadah”, kata Abu Bakar Adni, owner “Sultan” Oleh-Oleh Haji.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif