Soloraya
Jumat, 4 Februari 2022 - 14:08 WIB

Sejarah Kerbau Bule Milik Keraton Solo, Ternyata Hewan Kesayangan PB II

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kebo bule atau krbau bule milik Kasunanan Surakarta Hadiningrat tinggal 11 ekor sepeninggal Kiai Bagong, Selasa (4/11/2014). (Septian Ade Mahendra/JIBI/solopos)

Solopos.com, SOLO — Di bawah ini terdapat cerita asal usul atau sejarah dari kerbau bule yang dikenal sebagai Kyai Slamet milik Keraton Solo di Jawa Tengah.

Advertisement

Keberadaan kerbau bule di Alun Alun Kidul Solo kerap mencuri perhatian publik. Apalagi bagi para wisatawan yang pertama kali datang ke Kota Bengawan.

Baca Juga:  Dicibir karena Ceramah Soal KDRT, Begini Pembelaan Oki Setiana Dewi

Advertisement

Baca Juga:  Dicibir karena Ceramah Soal KDRT, Begini Pembelaan Oki Setiana Dewi

Kerbau satu ini terbilang unik lantaran memiliki warna kulit yang khas, yakni putih kemerah-merahan sehingga leluhur menyebutnya sebagai kerbau bule.

Karena banyak mencuri perhatian publik, kira-kira bagaimana sih asal usul atau sejarah kerbau bule milik Keraton Solo yang dikenal bernama Kyai Slamet ini?

Advertisement

Melansir artikel di Keraton.perpusnas.go.id, dalam buku Babad Solo karya RM Said, kerbau bule merupakan hewan kesayangan Paku Buwana II (PB II) semenjak istananya masih ada di Kartasura, Sukoharjo, jawa Tengah.

Menurut leluhur, disebutkan kerbau bule ini merupakan hadiah dari Kiai Hasan Beshari Tegalsari di Ponorogo yang diberikan kepada PB II. Hal ini dimaksudkan agar kerbau bule bisa digunakan sebagai pengawal dari sebuah pusaka keraton yang bernama Kyai Slamet.

Baca Juga:  Asal Usul Sejarah Pura Mangkunegaran, Bermula dari Perjanjian Salatiga

Advertisement

“Karena bertugas menjaga dan mengawal pusaka Kyai Slamet, maka masyarakat menjadi salah kaprah menyebut kerbau bule ini sebagai Kerbau Kyai Slamet,” kata Wakil Pangageng Sasono Wilopo Keraton Solo, KRA Winarno Kusumo.

Dari penjelasan di atas, kerbau bule milik Keraton Solo ini bukan bernama Kyai slamet yang selama ini dikenal oleh masyarakat. Sehingga masyarakat diharapkan tidak salah kaprah dengan penamaan kerbau bule tersebut.

Baca Juga:  Ini Dia Sosok Penguasa Pantai Utara Jawa Beserta Kisah Mistisnya

Advertisement

Sementara itu, ada kisah menarik dari kerbau bule milik Keraton Solo ini. Saat pemindahan keraton dari Kartasura ke Desa Sala. kerbau bule ini dilepas dan jalan sendiri. Ternyata kerbau bule ini berhenti di tempat yang kini menjadi lokasi Keraton Solo, sekitar 500 meter selatan Balai Kota Solo.

Sejumlah kerbau bule keturunan Kiai Slamet menjadi cucuk lampah saat Kirab Malam 1 Sura yang digelar Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Solo, Kamis (15/11/2012) dini hari. Sejumlah pusaka keraton juga ikut dikirab dalam kegiatan yang diikuti ribuan abdi dalem itu. (Foto: JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Selain itu, hewan satu ini juga ditunggu-tunggu kehadirannya saat kirab malam 1 Sura. Sekawanan kerbau keramat ini dikirab pada tengah malam dan bertugas mengawal pusaka-pusaka yang dimiliki Keraton Solo.

Baca Juga: Ini Beda Keraton Solo dan Pura Mangkunegaran, Jangan Sampai Keliru ya!

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif