Soloraya
Kamis, 24 Maret 2022 - 15:27 WIB

Sejarah Stasiun Jebres Solo yang Cantik Ala Bangunan Yunani-Belgia

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bangunan Stasiun Jebres, Solo, merupakan salah satu benda cagar budaya. (JIBI/Solopos/dok

Solopos.com, SOLO — Di bawah ini terdapat cerita sejarah atau asal usul dari Stasiun Jebres yang berlokasi di Solo, Jawa Tengah.

Stasiun yang masih aktif hingga sekarang ini ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, berdasarkan SK Menbudpar No PM.57/PW.007/MKP/2010 dan SK Bupati No 646/1-R/1/2013.

Advertisement

Berdasarkan penelusuran Solopos.com, ada beberapa kereta api yang berhenti untuk menurunkan atau pun menaikkan penumpang di stasiun ini. Beberapa di antaranya, KA Eksekutif Brawijaya relasi Malang-Jakarta, KA Brantas (Blitar-Pasar Senen), KA Matarmaja (Malang-Pasar Senen), dan Ka Majapahit (Malang-Pasar Senen). Akan tetapi, untuk KA Majapahit saat ini diberhentikan sementara.

Baca Juga:  Bukan Masjid Agung Demak, Ternyata Ini Masjid Tertua di Jawa Tengah

Advertisement

Baca Juga:  Bukan Masjid Agung Demak, Ternyata Ini Masjid Tertua di Jawa Tengah

Karena memiliki bangunan yang begitu cantik dan juga masih eksis hingga sekarang, banyak yang penasaran mengenai sejarah atau asal usul dari Stasiun Jebres Solo ini.

Dari informasi yang tertera di situs resmi Pemkot Solo, Stasiun Jebres dibangun pada 1884 oleh Keraton Solo melalui perusahaan KA Hindia Belanda Staats Spoorwegen (SS).

Advertisement

Pembangunan stasiun ini bertujuan untuk membantu pengangkutan barang, berupa komoditas hasil tanaman industri, yakni gula dan tembakau. Kala itu, dua komoditas tersebut menjadi andalan di wilayah Soloraya.

Dua komoditas tersebut kemudian dikirim ke Pelabuhan Cilacap untuk dikirim ke Eropa. Akan tetapi, setelah jalur KA Kroya-Cirebon tersambung pada 1917, pengiriman diganti menuju Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta.

Baca Juga:  Jarang Tersorot Kamera, Ini Sosok Juru Kunci Gunung Merapi Sekarang

Advertisement

Sementara itu, dalam sejarah Stasiun Jebres Solo di situs resmi Kebudayaan Kemdikbud, stasiun ini dahulu juga berperan sebagai stasiun penghubung bagi penumpang dari Jakarta menuju Madiun atau Surabaya.

Hal ini yang mengakibatkan zaman dahulu kerap ditemukan penumpang dari Jakarta yang menginap di Solo guna melanjutkan perjalanan ke Surabaya.

Baca Juga:  Oalah, Ini Arti dari Wonogiri, Sudah Tahu Belum?

Advertisement

Di stasiun ini juga dilengkapi gudang yang digunakan sebagai bongkar muat KA barang dari Semarang maupun Surabaya.

Sementara itu, gaya arsitektur Stasiun Jebres Solo terilhat apik dan cocok dijadikan tempat berfoto. Bangunannya berbentuk persegi panjang yang simetris dengan dua jendela melengkung di atas pintu masuk utama.

Baca Juga: Selain Jadi Juru Kunci Gunung Merapi, Ini Pekerjaan Mas Asih Sekarang

Bangunan stasiun ini juga terlihat megah ala Eropa. Hal ini dibuktikan dengan adanya pilar-pilar bergaya Yunani dan juga jeruji besi jendelannya yang ala Belgia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif