Soloraya
Senin, 23 Januari 2023 - 18:58 WIB

Sejarah Umbul Peceren Boyolali, Dulu Tempat Menampung Air Mandi para Raja Solo

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Umbul Peceren di Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, pada Senin (23/1/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Umbul Peceren di Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, menambah daftar lokasi wisata air di Boyolali. Objek wisata itu diresmikan oleh pemerintah desa setempat, Senin (23/1/2023).

Nama peceren selama lekat dengan selokan, air kotor, atau air buangan sisa mencuci. Namun jangan dibayangkan air Umbul Peceren itu kotor seperti air selokan. Faktanya, air Umbul Peceren jernih sampai batu-batuan di dasarnya kelihatan.

Advertisement

Konon, Umbul Peceren dinamai demikian karena untuk menampung air dari umbul yang dipakai siraman atau mandi raja Keraton Solo. Umbul Peceren ini berada di sebelah timur tempat wisata Umbul Tirtomarto Pengging di belakang Kantor Desa Dukuh. Sesepuh Desa Dukuh, Sri Sadono, mengungkapkan penamaan Umbul Peceren sudah sejak zaman dulu.

“Dulu Umbul Ngabean di Tirtomarto itu namanya umbul atau kolam Siraman Ndalem. Dulu [tempat mandi] khusus untuk raja-raja Solo pada waktu itu. Dari sesepuh kami, kalau kotoran atau hasil buangan itu dinamakan peceren,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com di area kuliner Umbul Peceren, Boyolali, Senin.

Advertisement

“Dulu Umbul Ngabean di Tirtomarto itu namanya umbul atau kolam Siraman Ndalem. Dulu [tempat mandi] khusus untuk raja-raja Solo pada waktu itu. Dari sesepuh kami, kalau kotoran atau hasil buangan itu dinamakan peceren,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com di area kuliner Umbul Peceren, Boyolali, Senin.

Ia mengatakan nama Peceren tersebut berasal dari Keraton Solo. Pemdes Dukuh menangkap hal tersebut sebagai peluang untuk menambah daya tarik wisata. Saat menjadi Kepala Desa (Kades) Dukuh pada 2016-2022, Sri Sadono memiliki gagasan untuk mengembangkannya.

Pemdes pun mengajak Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan tokoh masyarakat untuk bersepakat mengembangkan potensi wisata di Dukuh. Salah satunya yaitu dengan merevitalisasi Umbul Peceren.

Advertisement

Taman Handayaningrat

Ia juga menyampaikan Umbul Peceren yang filosofi awalnya sebagai umbul luapan air dari tempat mandi raja menjadi kepanjangan Pemandian Ceria dan Keren. Dono tak ingin meninggalkan sejarah, hanya sedikit memoles untuk branding Umbul Peceren sebagai objek wisata di Boyolali.

Selanjutnya, ia mengungkapkan peresmian Umbul Peceren akan dibarengkan dengan Taman Handayaningrat. Lokasi taman itu berada di samping timur Umbul Peceren.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali, Supana, mengatakan lokasi dari Umbul Peceren dan Taman Handayaningrat sangat strategis.

Advertisement

Tak hanya itu, dua destinasi wisata baru di Desa Dukuh tersebut dapat menyangga kawasan wisata Umbul Tirtomarto Pengging dan Yosodipuro.

“Diharapkan nanti akan memberikan nilai positif bagi masyarakat dari sisi perekonomian dan penyerapan tenaga kerja dapat memberikan multi efek yang luar biasa,” katanya.

Ia menjelaskan Desa Dukuh menjadi salah satu dari 45 desa wisata di Boyolali. Wilayah Banyudono juga menjadi salah satu objek wisata air selain di Sawit, Boyolali, Ngemplak, Klego, dan Kemusu. “Di Ngemplak ada Waduk Cengklik, di Klego ada Waduk Bade, lalu di Kemusu ada kawasan Waduk Kedung Ombo,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif