SOLOPOS.COM - Ribuan warga menunggu sebaran apam di puncak Yaqowiyu di Jatinom, Klaten, Jumat (18/11/2016). (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Setiap bulan Safar tiba, masyarakat di Kecamatan Jatinom, Klaten mengadakan upacara tradisional Yaa Qowiyyu. Tradisi tersebut telah dilaksanakan sejak zaman Mataram Islam.

Yaa Qowiyyu awalnya diadakan untuk mengenang Ki Ageng Gribig, salah satu penyebar agama Islam di Jatinom pada masa Sultan Agung Hanyokrokusumo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Saat bulan Sura, masyarakat biasanya merenung dan berintrospeksi diri. Saat Safar, masyarakat bergembira, mengucap syukur dengan pelbagai upacara saparan. Salah satu bentuk ritual yang menarik adalah Saparan Yaa Qowiyyu di Klaten.

Dilansir dari artikel berjudul Simbol dan Makna Ritual Yaqowiyu di Jatinom Klaten oleh Mona Erythrea Nur Islami dan M. Ikhsanudin pada 2014, saparan Yaa Qowiyyu merupakan upacara ritual yang dilakukan masyarakat Jatinom untuk mengingat cikal bakal Jatinom, yaitu Ki Ageng Gribig selaku tokoh penyebar agama Islam.

Ritual ini diawali dari suatu peristiwa pembagian kue apam oleh Ki Ageng Gribig pada 15 Sapar 1511 H. Pada waktu itu, Ki Ageng Gribig baru saja pulang dari Tanah Suci Makkah setelah menunaikan rukun Islam yang kelima dan membawa oleh-oleh roti dan segumpal tanah liat dari Arofah.

Baca Juga: Ini Deretan Wisata Religi di Klaten yang Sudah Dikenal Masyarakat Luas

Sunan Gribig pulang dengan membawa oleh-oleh berupa tiga buah roti gimbal yang masih hangat. Roti itu dibagi-bagikan kepada tetangga dan sanak saudara yang ada.

Mereka berkumpul mendengarkan cerita dan wejangan ilmu dari beliau. Namun sebelum mereka pulang oleh Sunan Gribig dibagikan oleh-oleh tadi secara merata tetapi tidak mencukupi untuk semua yang hadir.

Oleh karena itu, beliau menyuruh istrinya, Nyai Ageng, memasak kue tadi menjadi lebih banyak agar semua yang hadir mendapat oleh-oleh.

Nama Yaa Qowiyyu diambil dari doa Kiai Ageng Gribig sebagai penutup pengajian yang berbunyi Yaa Qowiyu Yaa Aziz Qowina wal Muslimin yang artinya Ya Tuhan, zat yang maha kuat, Ya Allah zat yang maha menang, mudah-mudahan memberikan kekuatan kepada kami dan kaum muslimin.

Baca Juga: Ini Resep Apem Yaa Qowiyyu Jatinom Klaten, Bisa Tahan hingga Seminggu

Doa itu dibacakan dihadapan hadirin. Para pengunjung kemudian menyebutkan majelis pengajian itu dengan sebutan nama ongkowiyu dari jongko wahyu.

Oleh anak turunnya, istilah ini dikembalikan pada aslinya, yaitu Yaa Qowiyyu. Upacara ini diselenggarakan setiap satu tahun sekali, pada hari Jumat pertengahan bulan Safar.

Upacara Yaa Qowiyyu dilaksanakan tiap Safar antara tanggal 12 sampai 18 pada tiap tahun di hari Jumat. Upacara diawali dengan berziarah ke Makam Ki Ageng Gribig yang terletak di belakang Masjid Besar Jatinom.

Malam harinya, menjelang upacara puncak, para sesepuh upacara berada di tanah lapang melihat teja yang datang dari arah barat. Teja yang dimaksud adalah seberkas sinar yang diyakini sebagai kue apam yang berwarna putih yang dikirim Tuhan dari Makkah.

Baca Juga: 100 Ojol Dikerahkan Antar 1.000 Paket Apam Yaa Qowiyyu di Jatinom Klaten

Datangnya teja tersebut oleh para sesepuh upacara dikatakan sebagai suatu kepastian, artinya menjelang upacara puncak, teja itu pasti datang.

Puncak acara dimulai dengan Saalat Jumat bersama di Masjid Gedhe. Selesai Jumatan, gunungan lanang (dikenal dengan nama Ki Kiyat) dan gunungan wadon (dikenal dengan nama Nyi Kiyat) yang telah disemayamkan semalam di dekat masjid diarak menuruni tangga masjid Gedhe menuju panggung di lapangan Sendang Plampeyan.

Kemudian, peraga Ki Ageng Gribig akan memimpin doa bersama. Selanjutnya, dia menyerahkan apam yang ditempatkan dalam panjang ilang (keranjang terbuat dari janur) kepada bupati Klaten.

Bupati mengawali upacara penyebaran dengan melempar apam dalam panjang ilang ke pengunjung. Upacara penyebaran apam memakan waktu antara 1-2 jam.

Baca Juga: Asale Tradisi Yaa Qowiyyu di Klaten Bertahan 4 Abad

Dengan selesai penyebaran apam ini, seluruh rangkaian prosesi upacara ritual Yaa Qowiyyu juga telah rampung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya