Sejuk! Ini Sensasi Keliling Destinasi Wisata Banyuanyar Boyolali Naik Jip

Solopos.com, BOYOLALI – Pengelola Desa Wisata Kampung Susu (Kampus) dan Kopi Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, menawarkan paket keliling desa dengan menggunakan mobil jip.

Beberapa peserta launching Desa Wisata di Banyuanyar dipersilakan mencoba berkeliling desa dengan 12 jip yang telah disediakan. Satu jip berisi sekitar empat hingga lima orang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Peserta berangkat dari Gedung IKM Banyuanyar sekitar pukul 11.00 WIB kemudian berkeliling desa menyusuri jalanan tanah setapak yang terjal bahkan miring hingga jalanan dukuh yang beraspal. Pemandangan ladang yang serba hijau, kebun kopi, dan pepohonan terlihat jelas sepanjang perjalanan keliling desa.

Kepala Desa (Kades) Banyuanyar, Komarudin, mengatakan ada tiga konsep menjelajah Desa Wisata Kampus Kopi tersebut. “Yang pertama ada trail, jadi jalan kaki melewati kebun kopi, kebun jahe, dan sebagainya. Kemudian ada juga ojek, lalu ini kami bekerja sama dengan BJA [Boyolali jip Adventure] untuk keliling menggunakan jip dan transit di UMKM [Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah] yang terintegrasi,” ujarnya kepada wartawan di Gedung IKM Banyuanyar, Kamis (27/10/2022).

Sementara itu, Ketua Boyolali Jeep Adventure, Sapta Sembada, mengatakan komunitasnya secara sukarela membantu Desa Banyuanyar untuk menginisiasi jip wisata. Komunitasnya mengirimkan 12 jip pada acara launching Desa Wisata Kampus Kopi Banyuanyar.

Baca Juga: Desa Wisata Kampus Kopi Boyolali Diresmikan, Bisa Jadi Wahana Sekolah Alam

Ia mengaku komunitasnya selama proses launching ini tak meminta bayaran karena hal tersebut adalah salah satu komitmen sosial dari BJA. “Jadi saat teman atau tempat yang ingin berkembang pariwisata macam ini, kami siap membantu. Di Banyuanyar ini yang sudah terealisasi. Yang masih eksplorasi itu di daerah Cepogo dan daerah Selo,” terangnya kepada Solopos.com.

Jika nanti telah ada harga yang ditentukan oleh Pemdes Banyuanyar, maka memungkinkan akan ada bagi hasil antara sopir jip dengan Bumdes sebagai pengelola. Akan tetapi, komunitasnya tak akan meminta sepeserpun uang.

Sapta berharap dengan diinisiasi oleh BJA, suatu saat nanti akan ada warga Banyuanyar yang dapat tertarik mengelola jip wisata di desanya sendiri. “Jadi nanti tumbuh oleh masyarakat Banyuanyar sendiri atau Bumdes. Dan nanti kami akan bergeser,” kata dia.

Baca Juga: PT Askrindo Salurkan Bantuan ke UMKM Binaan di Desa Kemuning Karanganyar

Dalam kegiatan terpisah, dengan menggunakan jip, para pengunjung diajak berkeliling menikmati pemandangan di desa yang berada di Lereng Gunung Merbabu tersebut sekaligus mampir ke kampung andalan wisata seperti kampung budaya di Dukuh Dukuh, kampung madu di Dukuh Grenjeng, dan sebagainya.

Saat tiba di Sendang Mande Rejo di Dusun Dukuh, pengunjung disambut dengan kesenian reog. Saat tiba di Kampung Susu Dukuh Wangan, pengunjung disajikan makanan yang berasal dari susu, pergi ke kebun kopi, dan lain-lain.

Salah satu peserta asal Salatiga, Nugroho, 29, mengatakan ini adalah kali pertama pengalamannya berkeliling Banyuanyar dengan jip. Ia merasakan kesejukan saat berkeliling desa tersebut.

Sebelumnya, dia pernah mengikuti kegiatan berkeliling Banyuanyar dengan berjalan kaki menyusuri perkebunan kopi atau coffee trail. Waktu itu, dia belajar tentang belajar tentang biji kopi dan memproses kopi hingga jadi.

“Kalau saat ini pakai jip ini bisa lebih jauh, kemudian kami juga dilewatkan ke beberapa tempat seperti Sendang Mande Rejo dan ada penampilan reog. Dilanjutkan ke UMKM susu dan melihat kebun kopi,” kata dia.