SOLOPOS.COM - Petugas mengecek sejumlah makanan ringan yang dijual di toko snack di kawasan Sriwedari, Solo, Kamis (28/3/2024). (Solopos/Ahmad Kurnia Sidik)

Solopos.com, SOLO – Tim Koordinasi Pembinaan dan Pengawasan Obat dan Makanan Solo menemukan sejumlah jajanan yang sudah tidak layak edar saat sidak keamanan pangan di sejumlah tempat, Kamis (28/3/2024).

Jajanan tak layak edar itu disebabkan berbagai faktor, seperti lewat tanggal kedaluwarsa, kemasan yang sobek, tidak adanya keterangan expired, hingga penyimpanan makanan yang dinilai kurang sesuai.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Adapun Tim Koordinasi Pembinaan dan Pengawasan Obat dan Makanan dipimpin langsung oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo dan diikuti perwakilan OPD seperti Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian, DPMPTSP, Satpol PP, Diskominfo SP, LOKA Pengawas Obat dan Makanan, Penyuluh Obat, serta Bagian Protokol Komunikasi dan Administrasi Pimpinan Setda.

Dalam pelaksanaan sidak itu, dibagi menjadi dua tim dengan masing-masing tim melakukan sidak di tiga tempat yang berbeda. Tim pertama menyasar Pasar Nongko, Atria Swalayan, dan Lanny Snack Sriwedari. Sementara, tim kedua menyasar Pasar Nusukan, Terminal Tirtonadi, serta Toko Snack 57 Maju Jaya Danakusuman.

Plt Kepala DKK Solo, Setyowati, mengatakan bahwa sidak yang dilakukan oleh tim lintas sektoral dan terpadu itu memang ditujukan kepada enam tempat untuk saat ini. Namun, untuk ke depannya DKK Solo mendorong agar tiap sektor itu melakukan sidak mandiri secara berkala.

“Kami ada tim kota yang terpadu dari lintas sektoral, ada dari perdagangan, pertanian, dan sebagainya itu jadi satu. Tapi ke depannya akan tetap ada sidak masing-masing, baik dari teman-teman puskesma, dinas, dan sebagainya,” kata Setyowati saat diwawancarai Solopos.com di kantornya, Kamis (28/3/2024).

Setyowati juga menyampaikan sidak itu merupakan warning kepada masyarakat secara umum dan pedagang secara khusus agar masyarakat ataupun pedagang itu lebih hati-hati dalam memilih barang maupun jajanan yang akan dibeli ataupun dijual.

“Setelah sidak ini ada evaluasi. Dari situ kami bisa menentukan perlu sidak ulang atau tidak. Untuk waktunya ya rahasia, kalau diberi tahu ya pedagang sudah siap-siap menyembunyikan barang yang bermasalah, kalau ada. Ya bukan sidak lagi namanya” kata dia sambil tertawa.

Sementara itu, Kepala Bidang Penyediaan Fasilitas Kesehatan dan Kefarmasian DKK Solo, Anom Yuliansyah, menjelaskan sidak ini merupakan bentuk tanggung jawab Pemerintah Kota Solo untuk menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam mendapatkan makanan yang aman selama Ramadan dan menjelang Lebaran. Anom menyatakan kegiatan ini menyasar mulai dari produsen makanan, toko, pasar, hingga lingkungan.

“Sasarannya kita pantau sarana penyimpangan pangan, pemeriksaan kemasan pangan, ijin edar, tanggal kadaluwarsa, hingga pemeriksaan mutu dan kualitas pangan. Intinya kita ingin menjamin keamanan pangan yang akan beredar di masyarakat,” kata dia seperti dikutip Solopos.com dari keterangan tertulis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya