Soloraya
Selasa, 16 Maret 2021 - 06:00 WIB

Sejumlah SD Boyolali Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, Tapi Terbatas

Bayu Jatmiko Adi  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siswa kelas VI SD Negeri Nepen 2, Teras, Boyolali, mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah, Senin (15/3/2021). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI -- Sejumlah sekolah dasar di Kabupaten Boyolali menggelar uji coba pembelajaran tatap muka atau koordinasi pembelajaran, Senin (15/3/2020). Namun uji coba masih digelar secara terbatas dan akan dilakukan secara bertahap.

Uji coba itu salah satunya terlihat di SD Negeri Nepen 2, Kecamatan Teras. Hari itu, beberapa siswa terlihat beraktivitas di sekolah, meski baru kelas I dan kelas VI. Tanpa seragam, siswa kelas VI sempat membersihkan ruang kelas sebelum digunakan.

Advertisement

Kemudian mereka berbaris di halaman sekolah untuk mendapatkan penjelasan dari guru. Sebab hari itu merupakan jadwal tes praktik pelajaran Agama Islam untuk siswa kelas VI.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Klaster Mojo Solo Capai Puluhan Orang, Ini Penyebabnya Menurut Satgas

Advertisement

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Klaster Mojo Solo Capai Puluhan Orang, Ini Penyebabnya Menurut Satgas

Di halaman sekolah, para siswa sekolah di Boyolali itu diberi penjelasan mengenai teknis pelaksanaan tes praktik pada pembelajaran tatap muka tersebut. Tidak lupa, mereka juga diimbau tetap mematuhi protokol kesehatan selama beraktivitas di sekolah.

Setelah mendapatkan penjelasan dari guru di halaman sekolah, para siswa lalu menuju ke kelas. Total ada 18 siswa untuk kelas VI yang masuk hari itu. Sedangkan untuk siswa kelas I sudah lebih dulu masuk ke kelas bersama guru kelas.

Advertisement

Baca Juga: Walah, Kasus Covid-19 di Klaten Tambah 34 Orang Lagi

Lebih Mudah Dipahami

Para siswa SD Negeri Nepen 2, Boyolali, itu dengan antusias mengikuti anjuran dari gurunya selama uji coba pembelajaran tatap muka. Salah satu siswa kelas VI, Aqila Khairunisa Azahra, mengaku senang bisa kembali masuk sekolah, meski jamnya masih terbatas.

Selain bisa bertemu teman-temannya, belajar dengan tatap muka ia lebih mudah dipahami. "Dibandingkan belajar di rumah, lebih enak kalau belajar di sekolah. Bisa ketemu teman. Selain itu belajar di sekolah juga lebih mudah," tuturnya kepada Solopos.com, Senin.

Advertisement

Eksani, guru mata pelajaran Agama Islam SD Negeri Nepen 2, Boyolali, yang mendampingi siswa kelas VI mengatakan uji coba pembelajaran tatap muka sekaligus koordinasi pembelajaran.

Baca Juga: Siap-Siap, 187.000 Keluarga Kota Solo Bakal Didata

"Jadi ini koordinasi pembelajaran sebelum nantinya benar-benar diterapkan. Masuknya juga dijadwal, maksimal dua jam. Pada koordinasi pembelajaran dimanfaatkan untuk membahas pelajaran-pelajaran yang belum dimengerti siswa saat belajar di rumah," katanya.

Advertisement

Ia mengatakan khusus pada Senin (15/3/2021), siswa yang masuk baru kelas I dan VI. Khusus kelas VI, kebetulan bersamaan dengan jadwal ujian praktik pelajaran agama. Sedangkan kelas lainnya sambil menunggu para guru selesai vaksinasi Covid-19.

Pada pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka tersebut, siswa juga tidak diwajibkan masuk sekolah. Jika ada tetangga sekitarnya dalam satu RT yang terpapar Covid-19, siswa tersebut dianjurkan belajar di rumah.

Baca Juga: Pedagang 2 Pasar Di Sukoharjo Ini Diprioritaskan Vaksinasi Covid-19, Tapi Kapan?

Vaksinasi Guru

Uji coba pembelajaran tatap muka juga terlihat di SD Negeri Teras 2, Kecamatan Teras, Boyolali. Namun hari itu hanya kelas I yang masuk. "Istilahnya uji coba dulu. Kelas I sudah masuk karena gurunya sudah divaksin. Sedangkan kelas yang lain menanti guru selesai vaksin," jelas Kepala SD Negeri Teras 2, Suratmin.

Suratmin mengatakan ihwal rencana uji coba itu sudah disampaikan kepada orang tua siswa. Nantinya uji coba pembelajaran tatap muka akan dilakukan dengan sistem sif.

Baca Juga: Pendataan Kelar, Ini Jumlah Hunian Dan Lahan Terdampak Rel Layang Joglo Solo

Kepala Desa Teras, Santoso, mengatakan akan ikut memantau pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka tersebut. Ia juga berharap ke depan pembelajaran di sekolah bisa berjalan normal.

Mengenai kondisi desa, ia mengatakan sejak sebulan terakhir, sudah tidak ada kasus baru Covid-19 di Desa Teras. "Saat ini Teras sudah hijau. Namun dianjurkan untuk tetap menaati protokol kesehatan," katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif