Soloraya
Jumat, 22 Juli 2011 - 10:07 WIB

Sejumlah sekolah kekurangan siswa baru

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bermain (SOLOPOS/Triyono)

Bermain (SOLOPOS/Triyono)

Sukoharjo (Solopos.com)–Jumlah siswa baru sekolah dasar (SD) Tahun Ajaran 2011/2012 di Kecamatan Nguter mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sejumlah sekolah bahkan mengaku menjaring kurang dari 10 siswa baru pada 2011.

Advertisement

Kepala SD Negeri 2 Kepuh, Nguter, Susilastuti, menyebutkan  SD yang dipimpinnya hanya memiliki enam siswa kelas I untuk Tahun Ajaran 2011/2012.

Dia mengatakan jumlah tersebut jauh dari ideal mengingat setiap angkatan baru kelas I sesuai ketentuan bisa menampung lebih dari 30 orang siswa.

“Sekarang kecenderungannya memang menurun. Tahun ini, SD kami bahkan hanya mendapat enam siswa baru untuk kelas I. Mungkin ini adalah salah satu indikasi keberhasilan program KB (keluarga berencana) pemerintah,” ungkapnya saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Kamis (21/7/2011) pagi.

Advertisement

Susilastuti menyatakan kondisi saat ini memang bertolak belakang dengan situasi puluhan tahun lalu ketika satu sekolah menampung hingga ratusan siswa baru setiap tahun. Selain karena pendaftar yang semakin berkurang, kata dia, pertambahan sekolah memengaruhi jumlah siswa di setiap SD.

Sementara di SD Negeri IV Kepuh, jumlah siswa pendaftar kelas I tahun ini tercatat hanya empat anak. Salah seorang guru yang enggan disebutkan identitasnya menyatakan kekurangan siswa dialami oleh banyak SD, tidak hanya di Nguter. Hal itu disebutkan tidak hanya dampak keberhasilan program KB, namun juga dipengaruhi fenomena urbanisasi dan pertumbuhan sekolah swasta favorit.

“Tahun siswa kelas I hanya tujuh anak, empat pendaftar baru dan tiga lainnya pendaftar tahun sebelumnya yang terpaksa tinggal kelas,” ujarnya kepada Espos saat ditemui di sela-sela mengajar.

Advertisement

Terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Pendidikan (Disdik) Kecamatan Nguter, Sri Wahyuningsih, tidak membantah perihal kecenderungan penurunan jumlah siswa kelas I di wilayah setempat. Namun dia menyatakan hal itu menjadi fenomena umum dan tidak hanya dialami SD-SD di Nguter.

(try)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif